6 Ucapan dan Harapan Para Tokoh di Peringatan Hari Guru Nasional

Sejumlah tokoh mengucapkan Selamat Hari Guru dan menyampaikan harapan serta doa untuk para pengajar di Indonesia.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 25 Nov 2021, 15:30 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2021, 15:30 WIB
Hari Guru Nasional
Ilustrasi Hari Guru Nasional (Avel Chuklanov/Unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pada peringatan Hari Guru Nasional, sejumlah tokoh pun mengucapkan selamat dan menyampaikan harapan serta doanya untuk para pengajar di Indonesia.

Salah satunya dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim yang pada hari ini Kamis (25/11/2021), juga memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2021 di Kompleks Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Senayan, Jakarta.

Dengan mengenakan busana adat Ulos Mandailing, Sumatra Utara, Nadiem menyampaikan apresiasi kepada para guru se-Indonesia di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

Dia mengatakan, tahun lalu merupakan tahun yang penuh ujian, sehingga wajar jika banyak guru yang terdemotivasi.

Namun rupanya, saat ia melakukan kunjungan kerja dan menginap di rumah guru di Lombok Tengah, Yogyakarta, serta di pesantren Jawa Timur, Nadiem tidak mendengar kata putus asa dari para guru tersebut.

"Saya mendengar terobosan-terobosan yang mereka inginkan di sekolah mereka, dan di situlah saya baru menyadari bahwa pandemi ini tidak memadamkan semangat para guru, tapi justru menyalakan obor perubahan," ujar Nadiem.

Kemudian, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga turut mengapresiasi para guru yang terus berinovasi, sehingga pendidikan tetap berjalan meski di tengah pandemi Covid-19.

"Hampir dua tahun dalam selubung pandemi, dunia pendidikan kita tetap berjalan berkat inovasi, kreativitas, dan dedikasi para guru mengawal pendidikan generasi muda," kata Jokowi seperti dikutip Liputan6.com melalui akun Twitter pribadinya.

Berikut deretan ucapan para tokoh saat peringatan Hari Guru Nasional dihimpun Liputan6.com:

 

1. Sekjen PDIP

Hasto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

PDI Perjuangan mengucapkan selamat Hari Guru kepada para pendidik di seluruh tanah air. Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyatakan guru memiliki peran sentral di dalam meningkatkan peradaban Indonesia.

"Melalui politik pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa, para guru memiliki andil terpenting di dalam mendidik putra putri Indonesia agar merdeka dalam alam pikir, dan bergerak menguasai ilmu pengetahuan sebagai syarat penting kemajuan bangsa," kata Hasto dalam keterangannya, Kamis (25/11/2021).

Menurut Hasto, guru juga punya peran penting di dalam memperkuat narasi keIndonesiaan.

"Dunia pendidikan harus menjadi wahana bagi pendidikan budi pekerti, pendidikan yang membangun kesadaran sejarah perjuangan bangsa dan sekaligus menggelorakan semangat nasionalisme yang diperlukan dalam mendorong kemajuan bangsa dan negara Indonesia," ujar dia.

Hasto menegaskan profesi guru harus ditempatkan pada posisi strategis dan mendapat jaminan kesejahteraan.

"Guru harus mendapatkan akses yang luas untuk meningkatkan kompetensinya dengan menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti S2, S3 dan program post doktoral. Selain itu tunjangan sosial dan juga kesejahteraan para guru harus dikedepankan," ucap dia.

PDI Perjuangan, lanjut Hasto, menginstruksikan kepada Tiga Pilar Partai (Struktural, Eksekutif dan Legislatif Partai) untuk benar-benar membantu pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, hingga perguruan tinggi.

"Dengan cara menjadikan guru sebagai mitra bagi kemajuan dunia pendidikan Indonesia," pungkas Hasto.

 

2. Gubernur DKI Jakarta

Anies Baswedan Pimpin Upacara Hari Guru di Kemendikbud
Upacara tahunan ini diikuti para guru dan kepala sekolah, pelajar dari jenjang SD sampai SMA, hingga PNS dari berbagai golongan dan unit di Kemendikbud, Jakarta, Senin (25/11/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan bahwa setiap insan harus siap untuk terus belajar, kendati telah lama berkecimpung dalam bidang yang sama bertahun-tahun.

Menurut dia, belajar adalah prasyarat untuk meningkatkan kemampuan yang digeluti setiap orang.

Hal itu disampaikan Anies dalam acara peringatan Hari Guru Nasional 2021 di Kantor Dinas Pendididkan DKI Jakarta, Kamis (25/11/2021).

"Ke depan kita harus siap untuk jadi pembelajar. Kita sering kali (sudah berada di) posisi tertentu enggan belajar. Enggak usah jauh-jauh, misalnya gubernur berapa tahun udah merasa tahu semuanya, kepala sekolah, guru," kata dia.

Anies menilai, masalah utama manusia saat ini adalah ketika mereka memilih untuk tak mau belajar.

"Tapi kalau kita mau jadi manusia modern, apalagi terdidik maka harus mau belajar," tandas Anies.

 

3. Ketua DPR RI

Ketua DPR RI Puan Maharani di Rapat Paripurna DPR RI dalam rangka ulang tahun ke-75 DPR
Ketua DPR RI Puan Maharani di Rapat Paripurna DPR RI dalam rangka ulang tahun ke-75 DPR. (Foto: Dokumentasi DPR).

Peringatan Hari Guru Nasional harus menjadi momentum untuk meneguhkan komitmen dalam memperjuangkan kesejahteraan para pendidik di tanah air.

Salah satunya dengan segera menuntaskan program rekruitmen sejuta guru honorer sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Pelaksanaan rekruitmen sejuta guru honorer menjadi PPPK akan terus kami kawal sebagai bagian komitmen kami untuk memajukan, memuliakan, menghormati, dan meningkatkan kesejahteraan guru-guru yang ada di Indonesia," ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda kepada wartawan, Kamis (25/11/2021).

Dia mengatakan pengelolaan tenaga kependidikan masih menjadi salah satu persoalan krusial dalam manajemen pendidikan di Tanah Air.

Ketidakseimbangan jumlah guru dengan kebutuhan di lapangan, tidak meratanya distribusi guru, hingga minimnya kesejahteraan guru merupakan masalah-masalah yang dari tahun ke tahun belum juga terselesaikan.

"Padahal guru merupakan tulang punggung bagi terselenggaranya pendidikan yang berkualitas. Bagaimana mengharapkan kualitas sumber daya manusia Indonesia akan mumpuni, jika para guru tidak bisa mendidik secara optimal," kata Huda.

Huda mengakui jika program sejuta guru honorer menjadi PPPK merupakan langkah terobosan pemerintah untuk menyelesaikan permasalah tenaga kependidikan di tanah air.

Hanya saja masih banyak permasalahan terkait pelaksanaan mulai dari rendahnya pengajuan formasi dari pemerintah daerah, tingginya passing grade seleksi, rendahnya poin afirmasi, hingga kepastian jadwal seleksi.

"Berbagai permasalahan ini harus segera dituntaskan, agar target rekruitmen sejuta guru honorer ini bisa tuntas tidak lebih dari 2022. Jangan sampai pelaksanaan program rekruitmen sejuta guru honorer ini menjadi persoalan tersendiri di kemudian hari karena tak kunjung tuntas," tukas Huda.

Senada, Ketua DPR RI Puan Maharani juga mengapresiasi jasa para guru dalam mendidik bangsa.

"Selamat Hari Guru Nasional tahun 2021 dan selamat hari ulang tahun ke-76 PGRI. Bangkit guruku, maju negeriku," kata Puan.

Puan mengingatkan masih banyak guru yang belum mendapatkan kesejahteraan layak, khususnya guru-guru honorer.

"Guru adalah ujung tombak pendidikan bangsa. Dedikasi mereka adalah perjuangan tanpa batas yang tak kenal kata menyerah. Maka sudah menjadi kewajiban negara untuk memberikan penghargaan setinggi-tingginya bagi para guru," tuturnya.

Puan meminta agar nasib guru honorer lebih diperhatikan lagi, khususnya bagi para guru yang telah lama mengabdi.

Dia mengapresiasi pemerintah yang sudah memberikan afirmasi terhadap guru honoror yang mengikuti seleksi aparatur sipil negara (ASN) dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Kami mendorong agar pemerintah semakin mempermudah seleksi untuk guru honorer yang telah lama mendedikasian dirinya untuk mendidik anak-anak kita," sebut Puan.

Tambahan afirmasi dalam seleksi PPPK, dinilai Puan, akan menjadi bentuk penghargaan negara terhadap dedikasi guru honorer. Sebab seperti diketahui, kesejahteraan guru-guru honorer terbilang masih sangat kecil.

"Banyak sekali kita dengar bagaimana perjuangan guru-guru honorer, khususnya di daerah pelosok negeri, yang gajinya bahkan tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya," ujar Puan.

Mantan Menko PMK itu meminta pemerintah segera merealisasikan komitmen untuk memberikan kesejahteraan yang merata kepada seluruh guru. Puan menegaskan DPR RI akan terus mengawal setiap kebijakan pemerintah terkait guru.

"Salah satu fungsi pengawasan DPR dalam masa sidang ini diarahkan kepada pengawasan terhadap program satu juta guru PPPK tahun 2021. DPR akan memastikan pendistribusian guru secara merata agar permasalahan kekurangan dan pemerataan guru di setiap jenjang dapat terselesaikan," papar Puan.

Untuk mengurangi kekurangan guru, DPR RI mendorong agar kuota pengangkatan guru honorer sebagai ASN diperbanyak. Puan menilai pemerintah daerah dapat melakukan efisiensi anggaran terhadap hal yang belum terlalu penting agar dananya bisa dialokasikan untuk penambahan guru.

"Kami memahami adanya keterbatasan kuota setiap daerah untuk pengangkatan guru honorer sebagai ASN. Tapi semua kembali lagi kepada komitmen kita untuk mengangkat harkat para guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa ini," ungkap Puan.

Lebih lanjut, Puan juga menyampaikan apresiasi yang tinggi bagi seluruh guru yang selama hampir 2 tahun ini terus berkomitmen mendidik dan mencerdaskan generasi penerus bangsa di tengah tantangan Pandemi Covid-19. Ia menyadari, tugas guru dalam mengajar anak didiknya di era Covid-19 tidak mudah.

"Di tengah keterbatasan fasilitas serta sarana dan prasarana saat pembelajaran jarak jauh, khususnya di daerah-daerah yang kesulitan jaringan internet, bapak/ibu guru tidak menyerah dan penuh tekad memastikan putra/putri kita bisa mendapatkan pendidikan sebaik-baiknya," jelas Puan.

 

4. Mendikbudristek

[Fimela] Nadiem Makarim
Nadiem Makarim | instagram.com/nadiemmakarim

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2021 di Kompleks Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Senayan, Jakarta, pada Kamis (25/11/2021).

Mengenakan busana adat Ulos Mandailing, Sumatra Utara, Nadiem menyampaikan apresiasi kepada para guru se-Indonesia di tengah kondisi pandemi CoviD-19 saat ini.

Disampaikan Nadiem Makarim, tahun lalu merupakan tahun yang penuh ujian, sehingga wajar jika banyak guru yang terdemotivasi.

Namun rupanya, saat ia melakukan kunjungan kerja dan menginap di rumah guru di Lombok Tengah, Yogyakarta, serta di pesantren Jawa Timur, Nadiem tidak mendengar kata putus asa dari para guru tersebut.

"Saya mendengar terobosan-terobosan yang mereka inginkan di sekolah mereka, dan di situlah saya baru menyadari bahwa pandemi ini tidak memadamkan semangat para guru, tapi justru menyalakan obor perubahan," tuturnya.

Lebih lanjut Nadiem Makarim menyebut guru se-Indonesia menginginkan kesempatan adil untuk mencapai kesejahteraan yang manusiawi, akses terhadap teknologi dan pelatihan relevan yang praktis, kurikulum sederhana yang bisa mengakomodasi kemampuan dan bakat setiap murid, serta menginginkan pemimpin sekolah yang berpihak kepada murid, bukan birokrasi.

“Guru se-Indonesia ingin kemerdekaan untuk berinovasi tanpa dijajah oleh keseragaman,” tegasnya.

Sejalan dengan itu, program Merdeka Belajar yang sejak pertama kali dicetuskan Kemendikbudristek, saat ini telah berubah menjadi suatu gerakan. Dikatakan Mendikbudristek, gerakan Merdeka Belajar hidup dalam setiap insan guru yang punya keberanian untuk melangkah ke depan menuju satu tujuan utama, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Gerakan ini makin kuat karena ujian yang kita hadapi bersama. Contohnya, penyederhanaan kurikulum sebagai salah satu kebijakan Merdeka Belajar berhasil melahirkan ribuan inovasi pembelajaran," kata Nadiem.

Menutup pidato, Nadiem mengucapkan terima kasih kepada semua guru se-Indonesia atas pengorbanan dan ketangguhannya.

"Saya tidak akan menyerah untuk memperjuangkan Merdeka Belajar demi kehidupan dan masa depan guru se-Indonesia yang lebih baik. Terima kasih, Merdeka Belajar ini sekarang milik Anda," ujarnya penuh semangat.

 

5. Wapres Ma'ruf Amin

Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin Saat Membuka Rapat Koordinasi Dakwah Nasional, Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Grand Sahid, Jakart, Senin (2/12/2019). (Foto: Merdeka.com)

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyatakan peran guru sangat vital bahkan tidak tergantikan dalam menavigasi putra-putri bangsa di tengah berbagai tantangan dunia modern dan kemajuan teknologi.

Oleh karena itu, Wapres menegaskan bahwa pemerintah akan terus meningkatkan kesejahteraan para guru sebagai penyemai tunas bangsa.

"Pemerintah akan terus memperbaiki kualitas pendidikan, termasuk meningkatkan kesejahteraan guru," tegas Wapres dalam keterangannya, Kamis (25/11/2021).

Lebih lanjut, Ma’ruf Amin menyebutkan bahwa guru bukan sekedar profesi, melainkan bakti mulia para pendidik untuk membentuk karakter, mengasah kemampuan, dan mempersiapkan masa depan sebuah bangsa.

"Pasca bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945, gurulah yang menjadi tumpuan bangsa Jepang untuk bangkit membangun kembali negerinya yang sudah porak-poranda," tutur Ma'ruf Amin.

Dalam masa perjuangan, sambung Wapres, di Indonesia juga muncul para pahlawan dalam dunia pendidikan.

"Kita pun memiliki pahlawan-pahlawan kemerdekaan yang membaktikan diri sebagai pendidik anak bangsa, seperti Ki Hajar Dewantara, Dewi Sartika, serta lainnya," sebutnya.

"Jasa mereka sangat besar karena selain menjadi teladan dan suluh kehidupan, guru juga telah menjadi sumber kekuatan bagi kemajuan bangsa," tambahnya.

Untuk itu, pada momen peringatan Hari Guru Nasional ini, Ma’ruf mengucapkan terima kasih atas segala dedikasi para guru.

"Kepada kalian para guru, kami semua mengucapkan terima kasih atas dedikasi kalian yang tulus dalam menyemai tunas-tunas bangsa," ungkapnya.

Terakhir, Wapres mengucapkan selamat Hari Guru Nasional 2021 kepada para guru di seluruh pelosok tanah air.

"Selamat Hari Guru. Indonesia maju karena baktimu yang tidak kenal waktu," pungkas Ma'ruf.

 

6. Presiden Jokowi

Jokowi Lepas Kepergian Ratusan Guru ke Daerah Terpencil
Presiden Jokowi berbincang dengan tenaga pendidik saat acara pelepasan 298 guru garis depan (GGD) ke wilayah terdepan, terluas, dan tertinggal (3T), di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/5). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi para guru yang terus berinovasi, sehingga pendidikan tetap berjalan meski di tengah pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan Jokowi tepat pada Hari Guru Nasional pada 25 November 2021.

"Hampir dua tahun dalam selubung pandemi, dunia pendidikan kita tetap berjalan berkat inovasi, kreativitas, dan dedikasi para guru mengawal pendidikan generasi muda," kata Jokowi seperti dikutip Liputan6.com melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (25/11/2021).

Jokowi berharap para guru tetap bekerja keras dan bersama berjuang melawan pandemi Covid-19 agar pendidikan di Indonesia kembali pulih.

"Kini, seraya bekerja keras mengakhiri pandemi ini, mari bergandeng tangan untuk bersama memulihkan pendidikan," pesan Jokowi.

Jokowi turut menyampaikan kicauannya dengan gambar bergerak yang menampilkan sosok guru dan murid dari tingkat SD, SMP, dan SMA yang berjalan di tengah hamparan sawah, sungai dan gunung yang hijau.

Usulan Gaji Guru Honorer Setara UMR

Infografis Usulan Gaji Guru Honorer Setara UMR
Infografis Usulan Gaji Guru Honorer Setara UMR. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya