Resmikan Monumen Pahlawan Covid-19, Ma'ruf Amin: Saya Berdukacita atas Gugurnya Para Syuhada

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin pagi ini bertolak ke Bandung, Sabtu, (04/12/2021) untuk meresmikan Monumen Pahlawan Covid-19.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 04 Des 2021, 12:25 WIB
Diterbitkan 04 Des 2021, 12:15 WIB
Wapres Ma'ruf Amin
Wapres Ma'ruf Amin (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin pagi ini bertolak ke Bandung, Sabtu, (04/12/2021) untuk meresmikan Monumen Pahlawan Covid-19.

Monumen pahlawan Covid-19 di Bandung ini merupakan monumen perhargaan pertama yang dibangun di Indonesia untuk nakes yang gugur. Wapres menyatakan monumen tersebut bukan hanya untuk mengenang, melainkan bentuk penghargaan bagi para korban pandemi.

"Hampir dua tahun kita berjuang melawan pandemi Covid-19, hampir dalam dua tahun banyak saudara kita yang gugur, saya berdukacita atas gugurnya para syuhada yang gugur dan hari ini kita berkumpul untuk mengenang dan menghormati mereka," kata Ma’ruf Amin.

Wapres menyampaikan terima kasih pada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atas monumen tersebut. “Terima kasih Pak Gubernur, Pak Wakil Gubernur, mudah-mudahan ini, bisa ditiru dicontoh oleh daerah lain, dan sebenarnya pemerintah pusat juga ingin membuat sesuatu yang bisa diabadikan untuk menghargai para kusuma bangsa syuhada Covid,” terang Ma'ruf Amin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pandemi Belum Berakhir

Wapres mengingatkan pandemi belum berakhir. Oleh karena itu, prokes tetap harus diterapkan. “Pandemi belum berakhir, varian baru masih bermunculan. sementara kita harus bangkit dan berikhtiar agar segera pulih. Oleh karena itu sistem kesehatan harus kita perkuat, cakupan dan sebaran vaksinasi harus kita akselerasi, disiplin melaksanakan protokol kesehatan,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan konsep gerbang di balik monumen tersebut. Menurut dia, gerbang itu bermakna perjuangan dan optimisme Indonesia menghadapi pandemi.

"Bentuk monumennya gerbang bukan tugu tunggal. Jadi masuk ke sini suasananya haru, memori-memori sedih, tapi setelah melewati itu suasana menunjukkan perjuangan,” kata Ridwan Kamil.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya