5.205 Orang di 8 Kecamatan Terdampak Debu Vulkanik Erupsi Semeru

Dari delapan kecamatan, dua di antaranya adalah kecamatan yang terdampak langsung guguran awan panas Gunung Semeru.

oleh Yopi Makdori diperbarui 06 Des 2021, 20:54 WIB
Diterbitkan 06 Des 2021, 20:54 WIB
FOTO: Yang Tersisa dari Amukan Erupsi Gunung Semeru
Warga melihat jembatan yang rusak akibat abu vulkanik pascaerupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, 5 Desember 2021. Sebanyak 14 orang meninggal dunia dan 69 mengalami luka-luka akibat erupsi Gunung Semeru. (AP Photo/Hendra Permana)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 5.205 orang yang bermukim di delapan kecamatan di lereng Gunung Semeru, Jawa Timur terdampak debu vulkanik imbas erupsi, pada Sabtu, 4 Desember 2021.

Hal itu dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari dalam konferensi pers secara daring pada Senin (6/12/2021). 

Dia mengatakan, dari delapan kecamatan, dua di antaranya adalah kecamatan yang terdampak langsung guguran awan panas Gunung Semeru.

"Untuk pengungsi saat ini, jumlah masyarakat yang mengungsi di 19 titik pengungsian itu total 2.004 jiwa," katanya.

Sebaran Pengungsi di 3 Kecamatan

Para pengungsi tersebar di sembilan titik Kecamatan Pronojiwo sebanyak 305 jiwa. Kemudian 1.136 jiwa di enam titik Kecamatan Candipuro dan 563 jiwa di empat titik Kecamatan Pasirian.

"Tentu saja untuk kebutuhan logistik dasar, makanan, selimut, matras dan lain-lain saat ini sudah terpenuhi. Meskipun jika ada nanti penambahan kebutuhan, segenap perwakilan kementerian/lembaga sudah sangat siap untuk memenuhi kebutuhan tersebut," jelas Abdul. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya