Omicron Masuk Indonesia, PDIP Desak Pemerintah Terbitkan Larangan Mudik Saat Nataru

PDIP mendorong pemerintah agar meningkatkan kewaspadaan, khususnya di perbatasan-perbatasan laut udara dan darat.

oleh Yopi Makdori diperbarui 17 Des 2021, 20:48 WIB
Diterbitkan 17 Des 2021, 20:48 WIB
RSDC Wisma Atlet Ditutup Sementara Pasca Penemuan Kasus Omicron
Suasana di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (17/15/2021). Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran memberlakukan lockdown menyusul temuan adanya petugas kebersihan di tempat itu yang terpapar varian baru corona B.1.1.529 atau Omicron. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo meminta pemerintah untuk segera menerbitkan aturan larangan mudik menyusul temuan varian Omicron Covid-19 pada Kamis kemarin, 16 Desember 2021.

“Pemerintahkan harus bertindak cepat dan dinamis menyikapi kondisi kekinian. Nah dengan ditemukannya varian Omicron ini, kita mendorong ada perubahan aturan pada libur ataru nanti. Mungkin larangan mudik menjadi salah satu cara antisipasi agar varian ini tidak menyebar,” kata Rahmad Handoyo dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (17/12/2021)

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, pihaknya akan mendukung sepenuhnya segala kebijakan pemerintah dalam menyikapi temuan varian Omicron. Ia berharap, pemerintah harus cepat melakukan terobosan kebijakan demi menghindari ledakan kasus Covid-19 varian Omicron.

“Kita berharap libur Nataru (Natal dan Tahun Baru) di mana banyak warga yang melakukan perjalanan keluar kota dan pulang kampung tidak menjadi momentum penyebaran varian Omicron. Harus ada perubahan aturan pada Nataru ini agar kita tidak kecolongan dan larangan mudik barangkali, itu jadi salah satu cara antisipasi agar varian omicron tidak menyebar," ucapnya.

Politisi asal Jawa Tengan ini mengatakan, pihaknya juga mendorong pemerintah agar meningkatkan kewaspadaan, khususnya di perbatasan-perbatasan laut udara dan darat.

“Kewaspadaan para petugas dan satgas kita yang di laut udara darat tentu harus ditingkatkan kewaspadaan. Dan satu hal yang tak boleh terlupakan, karantina harus menjadi keharusan dengan tata cara yang lebih baik apalagi dengan adanya liburan Nataru ini saya kira proses karantina bagi warga negara Indonesia yang mau masuk kembali ke Indonesianya mutlak harus dilakukan," bebernya.

Menurut Rahmad dengan meningkatkan manajemen kekarantinaan di lapangan, ia yakin proses itu bakal menjadi benteng pertahanan menghalau ledakan kasus Omicron.

“Saya kira kalau kita semakin kuat semakin baik kita, yakin kita bisa menghalau Covid varian Omicron ini,” ungkap Rahmad yakin.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Minta Publik Tak Panik

Lebih lanjut, Rahmad juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik. Dia mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga prokes yang ketat.

"Sikap pertama tentu kita tidak perlu panik, tidak usah panik, tetapi setelah ditemukan ini kita harus meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan kekuatan kita, kegotong royongan kita untuk menghadapi. Dengan cara patuh terhadap aturan yang ditetapkan pemerintah," katanya.

"Dan tingkatkan protokol kesehatan, tidak boleh ditawar-tawar di manapun, seluruh warga negara untuk tetap melaksanakan prokes," lanjutnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya