Kapolri: Vaksinasi Covid-19 Anak Dapat Cegah Klaster Keluarga

Menurut Listyo, kurang lebih ada 26 juta anak Indonesia yang memerlukan perlindungan dari penularan Covid-19 varian Omicron.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 05 Jan 2022, 17:13 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2022, 17:12 WIB
Vaksinasi COVID-19 di Taman Dadap Merah
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 untuk warga di Taman Dadap Merah, Kebagusan, Jakarta, Sabtu (10/7/2021). Pelaksanaan vaksinasi melalui mobil vaksin keliling juga diperuntukkan untuk anak usia 12 tahun ke atas. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meluncurkan program Vaksinasi Merdeka Anak secara serentak untuk usia 11 tahun ke bawah di 30 provinsi. Ini menjadi salah satu upaya pencegahan vatalitas varian Omicron yang telah menyebar ke ratusan negara dunia.

"Ini juga tentunya jadi tantangan kita, kalau tidak dilaksanakan dengan baik bisa menimbulkan klaster keluarga. Pada kesempatan ini kita imbau seluruh jajaran lakukan akselerasi vaksin anak dengan cepat," tutur Listyo di SDN Mangga Dua Selatan 01, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (5/1/2022).

Menurut Listyo, kurang lebih ada 26 juta anak Indonesia yang memerlukan perlindungan dari penularan Covid-19 varian Omicron. Sementara kebijakan Pembelajaran Tatap Muka atau PTM di berbagai daerah mulai dijalankan, bahkan hingga kehadiran 100 persen.

"Tentunya kita harus meyakinkan bahwa anak-anak kita betul-betul terlindungi dari resiko transmisi atau penularan varian baru Omicron atau varian lama Delta," jelas dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jaring Lansia

Selain itu, Listyo melanjutkan, gelaran Vaksinasi Merdeka Anak juga dapat dimanfaatkan untuk menjaring para lansia atau pun orang tua yang belum menerima imunisasi Covid-19. Petugas harus tetap memberikan pelayanan meski dalam koridor program tersebut.

"Dengan demikian akselerasi terhadap vaksin anak bisa betul-betul dilakukan. Bagaimana mempersiapkan anak-anak kita untuk betul-betul bisa mengejar ketertinggalan, karena beberapa waktu yang lalu terganggu dalam proses belajar mengajar. Ini jadi tantangan kita untuk siapkan generasi kita untuk jadi generasi penerus harus disiapkan dengan penguatan-penguatan, percepatan-percepatan, sehingga SDM unggul terwujud untuk mengisi tantangan kita menjadi Indonesia emas," Listyo menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya