DKI Jakarta: Positivity Rate Capai 6,6 persen dan Kasus Aktif 9.057 Orang

Sebanyak 7.166 orang dari jumlah kasus aktif atau 79 persen merupakan transmisi lokal, sedangkan sisanya adalah pelaku perjalanan luar negeri.

oleh Ika Defianti diperbarui 24 Jan 2022, 07:15 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2022, 07:15 WIB
FOTO: Waspada Ancaman Omicron hingga Februari Mendatang
Kepadatan calon penumpang kereta Commuter Line (KRL) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Data sementara Kementerian Kesehatan hingga 10 Januari 2022, total ada 506 kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menayatakan kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan. Pada Minggu (23/1/2022) kemarin, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jakarta mencapai 1.739 orang dan 1.460 di antaranya merupakan transmisi lokal.

Kata dia, dengan penambahan tersebut saat ini kasus Covid-19 keseluruhan mencapai 879.307 orang.

"Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini naik sejumlah 1.217 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 9.057 orang yang masih dirawat/isolasi," kata Dwi dalam keterangan tertulis.

Lanjut dia, 7.166 orang dari jumlah kasus aktif atau 79 persen merupakan transmisi lokal, sedangkan sisanya adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sedangkan total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 856.653 dengan tingkat kesembuhan 97,4 persen.

Lalu, total 13.597 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,5 persen.

"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 6,6 persen (batas WHO 5 persen)," jelas dia.

Sebelumnya, Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta dapat melakukan pembatasan sosial terkait adanya peningkatan kasus Covid-19 varian baru atau Omicron.

"Harusnya PPKM level 2 juga tapi pembatasan sosialnya lebih banyak. WFH, kemudian sekolah di rumah, diperluas ganjil genapnya," kata Tri Yunis saat dihubungi, Minggu (23/1/2022).

 

Memicu Peningkatan Omicron

Dia menyebut PTM dapat memicu adanya peningkatan kasus Omicron. Saat ada kasus Covid-19 di salah satu sekolah, peningkatan tracing harus dilakukan.

Hal tersebut kata dia untuk memutus rantai penularan saat diperjalanan menuju dan dari sekolah, rumah, ataupun di transportasi umum.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya