Singgung Ukraina di Forum G20, Jokowi: Hentikan Rivalitas dan Ketegangan

Dalam situasi pandemi Covid-19 seperti ini, Jokowi menyatakan bahwa tidak ada negara yang bisa bangkit sendirian.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 17 Feb 2022, 14:08 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2022, 14:07 WIB
Jokowi membuka Presidensi G20 Indonesia secara virtual
Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka Presidensi G20 Indonesia secara virtual. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, bukan saatnya membuat ketengangan baru yang dapat membahayakan keselamatan dunia. Menurut Jokowi, semua negara harus menghentikan rivalitas dan bersatu memulihkan kondisi dunia.

"Dalam situasi yang seperti ini, bukan saatnya untuk rivalitas. Bukan saatnya membuat ketegangan baru yang menganggu pemulihan dunia," kata Jokowi dalam Pembukaan the 1st FMCBG Indonesia Presidensi G20 2022 secara virtual, Kamis (17/2/2022).

"Apalagi yang membahayakan keselamatan dunia, sebagaimana yang terjadi di Ukraina saat ini. Saat ini semua pihak harus menghentikan rivalitas dan ketegangan," sambungnya. 

Dia mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir dan ekonomi dunia masih terguncang. Dalam situasi seperti ini, kata Jokowi, tidak ada satu negara pun yang bisa bangkit sendirian.

"Semua negara saling terkoneksi, tidak ada yang terisolasi. Kebangkitan satu kawasan akan membangkitkan kawasan yang lainnya. Sebaliknya, keruntuhan satu kawasan akan ikut meruntuhkan Kawasan yang lainnya," ucap dia. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bersinergi dan Kolaborasi Selamatkan Dunia

Presiden Jokowi menghadiri KTT G20 sesi II dengan topik perubahan iklim, energi dan lingkungan hidup, Roma, 31 Oktober 2021
Presiden Jokowi menghadiri KTT G20 sesi II dengan topik perubahan iklim, energi dan lingkungan hidup, Roma, 31 Oktober 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Oleh sebab itu, Jokowi menekankan semua negara harus fokus bersinergi, berkolaborsi menyelamatkan, dan membangkitkan dunia agar segera pulih kembali. Dia mengajak semua pihak bersinergi dan berkolaborasi dalam menghadapi ketidakpastian global.

"Kita harus bekerja sama mengendalikan inflasi yang cenderung meningkat. Kita harus mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga pangan. Kita harus mengatasi kelangkaan kontainer dan rantai logistik lainnya," ucap Jokowi.

"Kita harus mencegah terjadinya kelaparan. Kita juga mempunyai tugas untuk melakukan beberapa transformasi. Kita harus mempercepat proses transisi menuju ekonomi baru. Kita harus mempercepat transformasi digital yang merata dan terjangkau. Dan kita harus mendukung kebangkitan UMKM," sambung dia.

 


Bahas Kesehatan Global hingga Ekonomi Digital

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 secara virtual
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 secara virtual. (Dok Biro Pers Sekretariat Presiden)

Dia menyampaikan Indonesia mendorong pembahasan agenda agenda prioritas dunia dalam Presidensi G20. Mulai dari, penguatan arsitektur kesehatan global, transisi menuju ekonomi hijau, dan transformasi ekonomi digital.

"Indonesia akan mendorong sinergi dan kolaborasi termasuk sinergi dan kolaborasi antar Menteri Keuangan danGubernur Bank Sentral G20 dalam merumuskan kebijakan fiskal dan moneter yang tepat untukmengatasi permasalahan dunia," tutur Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya