Doa Niat Sholat Dzuhur untuk Diri hingga Makmum dan Artinya

Sholat merupakan satu pilar utama yang tertulis di lima perkara rukun Islam. Salah satunya adalah sholat dzuhur.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Apr 2022, 01:20 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2022, 01:20 WIB
sholat-kezo
ilustrasi keutamaan bulan Ramadan penuh berkah/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Dalam melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan, selain berpuasa menahan lapar dan haus hingga tenggelamnya matahari, melaksanakan sholat khususnya sholat fardhu wajib hukumnya agar puasa yang dilaksanakan dapat diterima pahala puasanya. 

Sebagai umat Islam, sholat merupakan satu pilar utama yang tertulis di lima perkara rukun Islam. Dalam satu hari setidaknya ada lima waktu sholat, salah satunya adalah sholat dzuhur. Pelaksanaan sholat dzuhur dan sholat wajib lainnya dapat dilaksanakan sendiri maupun bersama-sama secara berjamaah.

Dalam melaksanakan sholat dzuhur, maka sholat dikerjakan pada siang hari dikala terang. Hal ini sesuai dengan makna dari kata dzuhur yang berarti terang atau jelas.

Ada pun waktu pelaksanaan sholat dzuhur sendiri dilaksanakan ketika waktu, sejak tergelincirnya matahari sampai bayangan setiap benda menyamai panjang bendanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Niat Sholat Dzuhur

Sholat Tarawih Pertama di Masjid Istiqlal
Umat Islam menunggu dimulainya Sholat Tarawih pertama di Masjid Istiqlal Jakarta, Sabtu (2/4/2022). Sebagian besar umat muslim di Indonesia mulai melaksanakan Sholat Tarawih dan akan melaksanakan puasa Ramadhan 1443 Hijriah pada 2 April 2022. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dalam sholat dzuhur maka hal yang paling utama dan pertama dari rukun sholat adalah niat. Adapun niat sholat dzuhur sebagaimana dikutip dari islam.nu.or.id sebagai berikut:

Ushallî fardla-dhuhri arba‘a raka’ât(in) lillâhi ta‘âlâ,"Saya shalat Zuhur empat rakaat karena Allah ta’ala."

Kalau berstatus sebagai makmum, maka sebelum lafal lillâhi ta‘âlâ ditambah kata ma’mûm(an). Demikian juga ketika jadi imam, maka ditambah kata imâm(an).

 

Rifqy Sakti Pratama

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya