Jokowi Sentil Menteri soal Harga Minyak Goreng: 4 Bulan, Tak Ada Penjelasan ke Rakyat

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyentil menterinya karena tak memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait harga minyak goreng.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 06 Apr 2022, 13:02 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2022, 13:02 WIB
Soal Reshuffle Kabinet Ini Kata Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan merombak (reshuffle) kembali jajaran kabinet kerjanya. Lalu siapakah yang diganti dan masih bertahan? (Foto: Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyentil menterinya karena tak memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait harga minyak goreng. Jokowi tak ingin pemerintah dinilai tak melakukan apa-apa terhadap masalah yang dialami masyarakat.

"Jangan sampai kita ini seperti biasanya dan tidak dianggap oleh masyarakat enggak melakukan apa-apa. Tidak ada statement, tidak ada komunikasi harga minyak goreng sudah 4 bulan. Tidak ada penjelasan apa apa, kenapa ini terjadi," jelas Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).

Selain minyak goreng, dia juga meminta menterinya menjelaskan alasan pemerintah menaikkan harga Pertamax. Jokowi mengingatkan menterinya untuk memiliki empati terhadap kesulitan yang dialami masyarakat.

"Pertamax, menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa, mengenai ini. Hati-hati. Kenapa Pertamax (naik), ceritain dong kepada rakyat ada empati kita gitu loh. Enggak ada," ujar Jokowi.

"Yang berkaitan dengan energi enggak ada. Itu yang namanya memiliki sense of crisis yang tinggi," sambung Jokowi.

 

Hati-Hati

Terlebih, Jokowi menuturkan, barang-barang kebutuhan pokok sudah mulai naik. Oleh sebab itu, Jokowi menekankan para menteri dan kepala lembaga hati-hati dalam mengambil setiap kebijakan.

"Seluruh yang hadir disini, anggota kabinet, menteri, kepala lembaga agar kebijakan yang diambil itu tepat. Sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita harus memiliki sense of crisis, harus sensitif pada kesulitan-kesulitan rakyat," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya