Tayang di Blocbusters Movie Saat Sahur, Simak Sinopsis Singkat Fim The Meg

Film The Meg tayang pada Blockbuster Sahur Movies 2022. Trans TV menayangkannya pukul 01.30 WIB dini hari pada hari ini, Sabtu (9/4/2022).

oleh Devira Prastiwi diperbarui 09 Apr 2022, 15:45 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2022, 15:45 WIB
The Meg (Warner Bros)
The Meg (Warner Bros)

Liputan6.com, Jakarta - Film The Meg tayang pada Blockbuster Sahur Movies 2022. Trans TV menayangkannya pukul 01.30 WIB dini hari pada hari ini, Sabtu (9/4/2022).

Film The Meg dibintangi Jason Statham. Pria kelahiran 26 Juli 1967 ini memang identik dengan film bergenre action atau laga.

Jason Statham berhasil mencetak sukses lewat laganya dalam film The Transporter, Mechanic, Crank, The Expendables hingga The Fast and the Furious.

Kemudian pada 2018, ia menjajal genre lain lewat film The Meg. Sejatinya film arahan sutradara Jon Turteltaub ini bergenre fiksi ilmiah.

Namun rupanya The Meg tetap menyuguhkan adegan aksi yang membuat penonton ikut tegang, hingga unsur komedi yang mengundang tawa.

Sejumlah artis berdarah Asia seperti Li Bingbing, Winston Chao, hingga Masi Oka turut memperkuat film produksi bersama Amerika Serikat dan Tiongkok ini.

Lantas, seperti apakah sinopsis film The Meg yang dibintangi Jason Statham ini?

Jonas Taylor (Jason Statham) berprofesi sebagai penyelam penyelamat. Suatu hari ia menyelamatkan awak kapal selam nuklir yang rusak karena serangan benda asing. Dua rekan penyelamat terjebak di dalam kapal selam.

Taylor terpaksa meninggalkan mereka demi menyelamatkan awak kapal yang sudah berhasil dikeluarkan. Cerita tentang serangan benda asing ini ditutupi oleh atasannya, Dr. Heller (Robert Taylor) yang meyakini Taylor mabuk dan mengalami masalah psikologis.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hasil Penelitian

The Meg (Warner Bros)
The Meg (Warner Bros)

Sebuah penelitian bawah laut dilakukan miliarder Jack Moris (Rainn Wilson) bersama Dr. Minway Zhang (Winston Chao). Kru mereka mulai menemukan flora dan fauna yang tak terdeteksi sebelumnya.

Awalnya misi terlihat lancar tanpa kendala. Tapi kemudian beberapa kru kehilangan kontak, setelah kapal selam berteknologi canggih milik mereka dihantam benda asing berukuran raksasa.

Meski awalnya banyak yang tak percaya, terungkap ada sosok megalodon (disingkat meg) atau hiu raksasa berukuran 23 meter. Binatang ini mulai terlihat dan menyenggol kapal selam, membahayakan nyawa mereka yang berada di dalamnya.

Taylor kembali dipanggil untuk menyelamatkan mereka yang terjebak di dalam laut. Adegan film pun diwarnai berbagai ketegangan saat Taylor mencoba menyelamatkan awak kapal dari hiu. Berhasilkah Taylor?

Berdasarkan data situs English Wikipedia, The Meg bermodalkan sekitar 130-178 juta dolar Amerika Serikat. Film ini terbilang untung banyak, mengumpulkan box office 530,2 juta dolar AS.

Namun sejumlah kritikus menyayangkan jalan cerita yang mudah ditebak. Beberapa bahkan menyebut layaknya film kelas B. Film ini juga jadi nomine Golden Raspberry Awards (penghargaan untuk film-film yang dianggap jelek), kategori Prekuel, Remake, Rip-Off dan Sekuel terburuk namun "kalah" dari Holmes & Watson. Tetap saja lantaran sukses secara finansial, sekuel The Meg saat ini tengah disiapkan.

 


Proses Syuting The Meg

The Meg (Warner Bros)
The Meg (Warner Bros)

Proses syuting film The Meg tampaknya akan sulit dilupakan oleh aktris Li Bingbing. Khususnya, adegan saat ia berada dalam tabung pengaman dan diserang oleh sang hiu purba.

Dilansir dari Comicbook, Li Bingbing mengatakan adegan di The Meg tersebut sangat berat untuknya. Terutama karena ia benar-benar masuk dalam tabung pengaman dan menyelam di bawah air.

"Bolak-balik, bolak-balik, aku harus terjun ke air lalu naik lagi. Aku harus berpura-pura oksigenku bocor. Aku harus berhenti bernapas dan bekerja sekitar enam meter di bawah air. Kamu bahkan tak dapat bergerak," tutur pemeran Suyin di The Meg ini.

Yang lebih membuatnya menderita, ia sebenarnya tak begitu jago berenang.

"Aku bukan perenang yang andal, dan ini membuatku sedikit kesulitan karena aku harus bekerja di bawah air. Dan [airnya] sangat dingin! Ini benar-benar masalah besar untukku," tutur wanita yang masih terlihat cantik di usia 45 tahun ini.

Namun ada satu kesamaan antara Li Bingbing dengan karakter ahli biota laut yang ia mainkan ini. Seperti tokoh Suyin yang begitu mengenal perangai hiu, ia mengaku tak takut kepada predator laut tersebut.

"Aku punya pengalaman saat snorkeling, aku melihat hiu berenang di bawahku. Tapi aman saja, mereka tidak naik dan mengganggumu. Mereka tidak naik dan menggigitmu," tutur aktris Tiongkok yang ikut bermain dalam Resident Evil: Retribution dan Transformers: Age of Extinction ini.

 


Fakta di Balik The Meg Lainnya

Li Bingbing dan Jason Statham dalam The Meg (Daniel Smith/ Warner Bros)
Li Bingbing dan Jason Statham dalam The Meg (Daniel Smith/ Warner Bros)

Ternyata tak hanya cerita di filmnya, ada sejumlah cerita seru di balik layar pembuatan The Meg. Apa saja?

Dalam salah satu adegan di The Meg, karakter Jaxx yang diperankan Ruby Rose diceritakan susah payah menghindari serangan sang hiu purba. Ternyata aslinya, ia memang nyaris tenggelam di lokasi syuting saat pengambilan adegan ini.

"Bajuku, termasuk lapisan thermal yang membantu mengatasi suhu dingin, membuatku sulit berenang. Orang-orang senang karena aku kelihatannya begitu meyakinkan, tapi mereka tak sadar sepatuku kemasukan air dan membuatku tenggelam di tangki tempat kami syuting," tutur Ruby Rose, seperti dilansir dari Cinema Blend.

Kemudian, Jason Statham terlihat begitu natural saat berakting dalam air di The Meg. Ini bukan hal yang mengherankan. Pasalnya, sebelum menjadi aktor, ia adalah seorang atlet lompat indah.

Jason Statham bahkan pernah bergabung dalam tim nasional lompat indah Inggris selama 12 tahun dan ikut berlaga dalam perhelatan Commonwealth Games 1990.

Film The Meg diangkat dari novel Meg: A Novel of Deep Terror yang ditulis oleh Steve Alten. Dilansir dari Variety, novel ini sebenarnya hendak difilmkan oleh Disney pada 1997, tapi akhirnya batal dan lisensinya berpindah ke New Line.

New Line yang mengalami masalah finansial, mengembalikan lisensi ini kembali kepada Steve Alten pada 2007. Akhirnya baru dua dekade kemudian film ini dirilis oleh Warner Bros, dan diproduksi bersama investor Tiongkok.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya