Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk membelanjakan 40 persen anggaran untuk produk lokal. Terlebih, Jokowi melihat banyak pengurus HIPMI yang memiliki usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM).
Hal ini disampaikan Ketua Umum HIPMI Mardani Maming usai bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (11/4/2022). Menurut dia, HIMPI siap mendukung kebijakan Presiden Jokowi untuk membeli 40 persen produk UMKM.
Baca Juga
"Salah satu yang sangat di support tadi sama HIPMI dalam ketum-ketum daerah adalah kebijakan beliau untuk membeli UMKM 40 persen yang dilaksanakan perintah beliau di Bali kalau tidak salah dikeluarkan perpres-nya sama beliau," kata Mardani sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin.
Advertisement
"Apalagi pengurus-pengurus HIPMI juga banyak UMKM UMKM-nya. Dengan kebijakan beliau membeli UMKM Indonesia 40 persen, itu sangat membantu sekali," sambungnya.
Dia berharap kebijakan Jokowi tersebut dapat berjalan sesuai rencana. Mardani menyebut Jokowi akan mengawasi pelaksanaan kebijakan penggunaan 40 persen produk lokal.
"Mudah-mudahan itu berjalan dengan sesuai dengan keinginan beliau dan beliau tadi menyampaikan akan mengawasi setiap hari. Itu akan disambut sama pengurus-pengurus daerah maupun pengusaha-pengusaha yang ada di Indonesia," jelasnya.
Selain itu, kata dia, Jokowi menuturkan bahwa situasi yang tak terduga saat ini membuat beberapa program kerja pemerinrah menjadi terkendali. Mulai dari, disebabkan karena pandemi Covid-19 hingga perang Rusia-Ukraina.
Jokowi pun menyarankan agar HIPMI selalu beradaptasi dengan situasi yang tak terduga. Jokowi juga menekankan pentingnya pembangunan inovasi secara konsisten untuk anak muda.
Salah satunya contoh yang disampaikan Jokowi yakni, hilirisasi nikel yang dilakukan Indonesia. Saat ini, Indonesia hanya mengirimkan bahan setengah jadi atau bahan baku baterai.
"Itu akan berlanjut ke mineral-mineral yang lain dan juga menyerap pekerjaan bagi masyarakat Indonesia, yang harusnya disambut sama pengusaha pengusaha muda Indonesia, khususnya HIPMI agar bisa berjalan apalagi dalam menyambut era bonus demografi yang 2030 yang sebentar lagi akan dihadapi bangsa ini," tutur Jokowi.
E-Commerce Harus Dibanjiri Produk UMKM
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta produk UMKM membanjiri e-commerce. Tujuannya untuk mengakselerasi UMKM melirik sektor digital.
Ia menyebut, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar percepatan transformasi digital KUMKM harus segera dilakukan. Di mana tahun ini ditargetkan menembus 20 juta UMKM dan 30 juta UMKM onboarding digital di tahun 2023.
“Koperasi dan UMKM harus menjadi pemain utama dalam perdagangan digital. Produk KUMKM harus membanjiri e-commerce dalam negeri. Di mana hal ini juga perlu komitmen dari e-commerce nya. Karena semua diuntungkan, tak ada yang dirugikan,” ucap Menteri Teten dalam acara Rapat Forum Ekonomi Digital Kominfo IV dengan tema ‘e-Commerce’ yang diselenggarakan Kominfo, di Grand Hyatt Jakarta, Senin (4/4/2022).
Menteri Teten didampingi Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Siti Azizah. Selain itu hadir pula, Menkominfo Jhonny G Plate, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, secara virtual Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dan Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga, serta perwakilan platform e-commerce lainnya.
Menteri Teten melanjutkan, dalam mempercepat target UMK Go Digital, juga dibutuhkan peningkatan kualitas, kompetitif, akses rantai pasok produk dan akses modal dengan pendekatan inovasi serta teknologi untuk Koperasi dan UMKM. Kemudian juga harus ada peningkatan kualitas SDM KUMKM, dalam upaya pertumbuhan wirausaha muda dan baru yang produktif, kreatif dan siap bersaing di pasar global.
Advertisement
7 Sektor Prioritas
Ia menyebut, di antaranya beberapa komitmen yang berhasil ditelurkan pada rakornas tersebut oleh para pemangku kepentingan dalam ekosistem ekonomi digital.
Pertama, terdapat 7 sektor kelompok strategis/prioritas untuk disasar dalam upaya percepatan transformasi digital KUMKM. Yaitu, makanan/minuman, fesyen, petani, pedagang kaki lima, nelayan, warung dan pesantren.
Sedangkan 7 prioritas aspek pengembangan transformasi digitalisasi KUMKM yaitu, digitalisasi akses pasar, digitalisasi pemantauan kualitas produksi, digitalisasi keuangan dan akses pembiayaan. Kemudian digitalisasi manajemen organisasi, digitalisasi untuk peningkatan kapasitas produksi, digitalisasi untuk akses supplier/pasokan, dan digitalisasi distribusi.
“Hari ini, setidaknya 17,59 juta UMKM hadir dalam platform lokapasar digital atau e-commerce. Angka tersebut merupakan 27 persen dari total populasi UMKM, 58 persen dari target 30 juta UMKM onboard ekosistem digital,” katanya.