Liputan6.com, Jakarta - Unjuk rasa yang digawangi kelompok mahasiswa akan kembali digelar pada hari ini, Kamis (21/4/20220. Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan pihak kepolisian telah menerima informasi tersebut.
"Sudah (terima info demonya)," kata Zulpan saat dikonfirmasi awak media, Kamis.
Advertisement
Baca Juga
Zulpan mengatakan, polisi telah bersiap untuk mengawal dan mengamankan demo mahasiswa agar berjalan tertib. Dia memastikan, pengamanan dilakukan tanpa kekerasan dan dengan cara yang humanis.
"Polda Metro Jaya siap mengamankan demo, kita akan bersikap humanis dalam memberikan pelayanan kepada para peserta aksi demo yang akan menyampaikan pendapatnya," jelas Zulpan.
Dia berharap, seluruh peserta juga dapat saling bekerjasama dengan patuh tata tertib dan mengikuti ketentuan sesuai UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang menyampaikan pendapat di muka umum dalam aksi yang dihelat hari ini.
Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah rekayasa arus lalu lintas di tiga titik kawasan demonstrasi.
"Besok (Kamis 21 April 2022) sesuai rencana ada beberapa elemen masyarakat yang melaksanakan aksi unjuk rasa. Rencananya ada di 3 titik yaitu di Patung Kuda, kemudian di DPR/MPR dan satu titik lagi di Harmoni. Oleh sebab itu, akan ada beberapa rekayasa lalulintas," kata Sambodo dalam keterangannya kepada awak media, Rabu 20 April 2022.
Sambodo melanjutkan, rekayasa lalu lintas karena adanya demo mahasiswa 21 April akan dilakukan sejak pukul 09.00.
Rekayasa Lalu Lintas
Sambodo mengatakan, dari Patung Kuda, rekayasa lalu lintas akan dilakukan mulai dari menutup depan Gedung Sapta Pesona.
Kemudian, pada kawasan jalan yang menuju Istana Negara, seperti Harmoni, Gambir, termasuk Veteran juga akan dilakukan penutupan situasional.
Sementara untuk kawasan di depan Gedung DPR/MPR, Sambodo akan melakukan penutupan jalan. Rekayasa arus lalu lintas hanya akan menyisakan satu lajur yaitu jalur busway saja. Sambodo beralasan, hal ini dilakukan demi mencegah tindakan anarkistis, seperti yang terjadi pada aksi 11 April kemarin.
"Nanti kami pasang water barrier di situ sehingga kepada masyarakat diharapkan sejak pagi untuk bisa menghindari kawasan DPR/MPR dan kawasan Istana Negara," ungkap Sambodo.
Sambodo berharap, unjur rasa dapat berjalan aman dan tertib, sehingga pihaknya tidak mengganggu mobilitas kegiatan masyarakat umum lainnya.
"Silakan masyarakat mengatur perjalanan, sehingga besok pagi dapat menghindari tiga kawasan tersebut dan mencari jalur alternatif lain," Sambodo menutup.
Advertisement
BEM UI Bakal Gelar Demo di Patung Kuda, Kamis 21 April 2022
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) berencana menggelar demo terkait sejumlah isu yang dianggap melanggar konstitusi. Aksi ini digelar di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis 21 April 2022 besok.
"Betul besok akan ada aksi di Patung Kuda," Anggota BEM UI, Theo, saat dikonfirmasi Merdeka, Rabu (20/4/2022).
Demo yang disebut sebagai aksi nasional sidang rakyat itu menyoroti beberapa persoalan yang terjadi belakangan ini. Salah satunya, wacana perpanjangan masa jabatan Presiden yang disampaikan oleh empat menteri.Â
"Tidak hanya itu, polemik yang beredar, seperti kenaikan bahan pokok, ketimpangan ekonomi, dan berbagai polemik lainnya disebabkan karena ketidaktegasan dan ketidaktepatan kebijakan dan semrawutnya tata kelola yang dijalankan rezim saat ini," demikian dikutip lewat akun instagram @bemui_official.
Polda Metro Jaya mengaku telah menerima surat pemberitahuan adanya rencana demo yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Bayu Satria pada 21 April 2022. Polisi siap untuk mengamankan jalannya demo tersebut.Â
Polisi Pastikan Kelompok Penganiaya Ade Armando Penyusup Demo 11 April
Insiden pengeroyokan yang menimpa pegiat media sosial, Ade Armando di kawasan sekitar Gedung DPR RI pada demo 11 April 2022, diyakini polisi sebagai ulah penyusup.
Ade Armando babak belur dan nyaris ditelanjangi oleh massa dalam demo 11 April. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, menyatakan, para pelaku pengeroyokan bukan dari kelompok Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI.
Zulpan menilai, kelompok yang berbuat onar saat demo 11 April dipastikan penyusup. Demikian pula dengan kelompok yang melakukan penganiayaan kepada Ade Armando.
"Beberapa orang dalam kelompok ini jadi kelompok yang lakukan pengeroyokan adalah kelompok di luar BEM SI mahasiswa jadi non mahasiswa," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Rabu (13/4/2022).
Dia mengungkapkan, polisi masih mendalami hubungan antara satu tersangka dengan yang lainnya. Apakah para pelaku pengeroyokan Ade Armando, termasuk dalam satu jaringan atau tidak.
"Iya (penyusup) jadi bagian dari penyusupan, tapi kami periksa lebih lanjut terkait motif apa satu kelompok atau satu jaringan," ujar dia.
Zulpan menerangkan, dugaannya kelompok tersebut tersulut emosi setelah terpovokasi dengan postingan Ade Armando di media sosial.
"Ada kaitan dengan ada yang kirim pesan ke media sosial terkait keberadaan korban di lokasi," bebernya.
Advertisement