Liputan6.com, Jakarta - Gempa kembali menggetarkan Indonesia hari ini, Selasa (26/4/2022) . Hingga pukul 19.00 WIB, hanya satu kali lindu terjadi.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi tersebut terjadi dini hari tadi sekitar pukul 00:01:06 WIB di wilayah Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Advertisement
Baca Juga
Episenter lindu berada pada koordinat 7.48 Lintang Selatan (LS) - 106.68 Bujur Timur (BT).
BMKG menyatakan, gempa dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Garut dan Pangandaran. Lalu MMI II-III di Sukabumi dan Cianjur selatan.
"Pusat gempa berada di laut 56 kilometer tenggara Kabupaten Sukabumi," terang BMKG melansir laman resminya www.bmkg.go.id.
Lindu tersebut dilaporkan BMKG memiliki kekuatan magnitudo 4,8 dengan kedalaman 25 kilometer.
Senada, Kepala BMKG Wilayah II Tangerang Hartanto mengatakan, episenter gempa terletak pada koordinat 7.48 LS dan 106.68 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 56 km tenggara Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 25 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar yang terjadi di dasar laut di bagian dari Lempeng Eurasia," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (26/4/2022).
BMKG menjelaskan, dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan atau shakemap dan berdasarkan laporan dari masyarakat, dirasakan di wilayah Sukabumi dan Cianjur Selatan dengan skala intensitas II-III MMI.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hasil Monitoring BMKG
Menurut Hartanto, getaran gempa bumi yang dirasakan masyarakat sekitar seperti goyang layaknya ada truk lewat.
"Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu," tutur Hartanto.
Sementara, gempa Sukabumi juga turut dirasakan masyarakat di Garut dan Pangandaran dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang serta benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hartanto menyebutkan, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.
"Hingga pukul 00.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," jelas dia.
Â
Advertisement
Antisipasi Gempa Bumi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum Terjadi Gempa:
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa:
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa:
- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.