Tim SAR Cari Wisatawan yang Sudah 3 Hari Hilang di Pantai Sayang Heulang Garut

Petugas gabungan sudah berupaya mencari wisatawan sesaat setelah korban dilaporkan hilang, namun hasilnya belum juga diketahui keberadaan korban.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mei 2022, 05:25 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2022, 05:25 WIB
Tim SAR
Ilustrasi tim SAR mencari korban. 

Liputan6.com, Jakarta Tim SAR gabungan belum berhasil menemukan seorang wisatawan yang sudah tiga hari hilang di Pantai Sayang Heulang, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Tim SAR gabungan terus upayakan pencarian korban tenggelam di Curugan Sayang Heulang," kata Komandan Tim Rescue Pos SAR Tasikmalaya Bagus Prayogo melalui siaran pers Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Sabtu (7/5/2022).

Ia menuturkan tim gabungan mencari korban bernama Bayu Aditya (21) warga Jaya Mekar Cibuga, Kabupaten Sumedang yang terbawa arus saat berwisata ke Garut mengisi libur Lebaran, Kamis (5/5).

Petugas gabungan, kata dia, sudah berupaya melakukan pencarian sesaat setelah korban dilaporkan hilang, namun hasilnya belum juga diketahui keberadaan korban.

Ia menyampaikan upaya memudahkan proses pencarian maka tim gabungan dibagi menjadi tiga kelompok yang pertama bertugas menyisir menggunakan kapal dari lokasi kejadian menuju Pantai Bobos atau sejauh 5 km.

Selanjutnya tim kedua melakukan pencarian dari lokasi kejadian di pesisir Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet sejauh 4 km, dan tim ketiga penyisiran darat di sekitar lokasi kejadian.

"Hasil pencarian terhadap korban masih nihil, tim masih mengupayakan pencarian korban sesuai dengan rencana operasi SAR," katanya.

Jumlah kunjungan wisatawan saat libur lebaran Idul Fitri 1443 H di Garut, Jawa Barat naik hingga dua kali lipat dibanding liburan tahun lalu, saat penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pandemi Covid-19.

"Saya prediksi kunjungan lebaran tahun ini hingga 200 persen lebih," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Garut, Budi Gangan Gumilar, Rabu (4/5/2022).

Lebaran Bawa Berkah

Menurutnya, libur lebaran Idul Fitri 1443 H tahun ini menjadi berkah bagi sektor wisata Garut, seiring melonjaknya jumlah kunjungan.

 Kalau tahun lalu kawasan wisata Garut tidak terlalu banyak bergerak, karena terbatas berbagai kebijakan akhirnya ke tempat wisata pun dibatasi," kata dia.

Namun, seiring pelonggaran kebijakan, jumlah kunjungan para wisatawan saat lebaran tahun ini langsung meroket tajam yang meliputi seluruh kawasan wisata.

"Hampir semua kawasan wisata Garut baik pantai, danau, hingga kuliner dan wisata belanja, penuh dengan pengunjung," ujar dia bangga.

Melihat tingginya animo warga berwisata sejak H+1 lebaran Idul Fitri 1443 H lalu, Budi memprediksi tak kurang dari 300 ribu lebih pengunjung menikmati wisata di Kota Intan Garut.

"Tahun ini saat cek ke (Pantai) Sayang Heulang macet, ke Santolo macet, ke Bagendit juga macet, bahkan ke Cibiuk yang masih baru juga macet, tahun lalu mayoritas lengang," papar dia.

Budi berharap peningkatan jumlah pengunjung saat liburan Idul Fitri 1443 H, mampu memberikan kegembiraan bagi seluruh pelaku usaha di sektor wisata.

"Berkah buat semua, terutama pelaku usaha wisata, UMKM, pelaku usaha ekonomi kreatif hampir semua mendapatkan manfaatnya," dia menandaskan.

Berkah Pengunjung

Nurjaman, salah satu pelaku usaha di kawasan wisata pantai Cibalong Garut mengakui berkah peningkatan pengunjung pada libur lebaran Idul Fitri 1443 H tahun ini. "Kalau tahun lalu kami semua tidak berbuat banyak karena PPKM," kata dia.

Menurutnya, pelonggaran kebijakan PPKM mendukung pelaku usaha di sektor wisata lebih leluasa dalam memberikan pelayanan bagi pengunjung. "Asal kebijakan mendukung, potensi pengunjung Idul Fitri itu sangat besar sekali," kata dia.

Nur Hasanah, salah satu pengunjung asal Garut Kota mengakui, lonjakan pengunjung pada liburan Idul Fitri 1443 H tidak terelakkan. Namun, kondisi itu tetap disyukuri dengan hadirnya pelonggaran kebijakan dari pemerintah.

"Daripada tidak berlibur sama sekali karena kebijakan, kita nikmati saja situasinya asal senang," ujar dia dengan riang.

Bersama rekan-rekan lainnya, ia mengaku mengalami perjalanan hingga setengah hari untuk menuju kawasan wisata pantai selatan. "Kalau normal paling 3 jam sudah selesai, mau bagaimana lagi kan yang lain juga mau berlibur, kita antre saja," dia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya