Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno belum lama ini didukung ratusan ulama, habib, dan pemuda Islam Indonesia yang tergabung dalam Ijtima Ulama Banten untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dukungan itu termasuk dari ulama karismatik pimpinan Pondok Pesantren Cidahu Pandeglang, Banten Abuya Muhtadi Dimyathi.
"Saya mohon Pak Sandiaga maju, jangan mundur. Saya mengajak umat Islam se-Indonesia untuk memilih Pak Sandiaga jadi presiden 2024," ujar Abuya Muhtadi Dimyathi di Gedung Sagara Lugina, Serang, Banten, Rabu 25 Mei 2022 lalu.
Advertisement
Baca Juga
Namun sayangnya, aksi tersebut menuai tanggapan pro kontra banyak kalangan, lantaran ulama-ulama yang hadir membantah ikut mendukung Sandiaga Uno.
Usai pertemuan ulama tersebut, Ketua Umum Mathla'ul Anwar H Embay Mulya Syarief yang diundang memberi tausyiah dalam acara tersebut, membantah dirinya ikut memberikan dukungan kepada Sandiaga Uno untuk maju Pilpres 2024.
Menanggapi hal itu, Ketua PW GP Ansor Banten Ahmad Nuri berharap ke depannya kontestasi politik tetap mengedepankan kualitas demokrasi dan tak lagi ada kapitalisasi atau klaim secara sepihak.
"Saya berharap demokrasi yang akan kita bangun adalah kualitas demokrasinya. Yang kedua, para kontestan harus menyadari betul, jangan ada proses kapitalisasi secara sepihak," ujar Nuri melalui keterangan tertulis, Kamis (2/6/2022).
Nuri juga menegaskan, politik identitas sudah tidak produktif di era saat ini dan jangan sampai terulang lagi politik seperti itu di Banten, maupun di Indonesia.
"Itu yang harus direduksi. Politik identitas sudah tidak produktif lagi. Kalau politik identitas ini jadi modal dalam suatu konstetasi, dan bukan gagasan ataupun visi, nah itu yang harus sama sama disadari. Jangan terulang kembali politik identitas di bumi Banten dan bumi nusantara ini," ucap Nuri.
Â
Mereka yang Maju Pilpres 2024 Harus unya Gagasan
Nuri menilai, para calon harus memberikan gagasan yang lebih besar dalam membangun peradaban politik yang humanis dan lebih pro rakyat.
"Lebih menciptakan kemajuan-kemajuan yang kompetitif dengan negara-negara lain. Kan gitu harusnya. Jangan muncul lagi politik identitas keagamaan yang justru memecah belah bangsa kita. Sudahlah kita cukup sampai di sini politik identitas muncul," jelas Nuri.
Sebelumnya, ratusan ulama, habib, dan pemuda Islam Indonesia yang tergabung dalam Ijtima Ulama Banten mendukung Menparekraf, Sandiaga Uno menjadi calon presiden (capres) 2024. Termasuk ulama karismatik pimpinan Pondok Pesantren Cidahu Pandeglang, Abuya Muhtadi Dimyathi.
"Saya mohon Pak Sandiaga maju, jangan mundur. Saya mengajak umat Islam se-Indonesia untuk memilih Pak Sandiaga jadi presiden 2024," ujar Abuya Muhtadi Dimyathi di Gedung Sagara Lugina, Serang, Banten, Rabu 25 Mei 2022.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Raodotul Ulum Pandeglang Abuya Ade Dimyathi menilai Sandiaga sebagai sosok yang baik. Dia pun mendoakan Sandiaga menjadi presiden 2024.
"Kita doakan bersama. Menurut saya baik, Insya Allah jadi pemimpin yang jujur dan sayang rakyat," tutup Abuya Ade Dimyathi.
Advertisement