Liputan6.com, Jakarta - Usia pemuda asal Bandung ini masih sangat muda, baru 25 tahun. Dia memilih hijrah dari Tanah Air ke Madinah demi sebuah tujuan mulia, menuntut ilmu.
Dari banyak negara, dia menjadikan Madinah sebagai tujuan. Alasannya sederhana, termotivasi keinginan banyak umat muslim dunia mendatangi Tanah Suci.
Advertisement
Baca Juga
Tepat tahun 2017, Ahmad Saeful Hamdani memantapkan diri hijrah dari kota kembang, Bandung menuju Madinah. Setelah dinyatakan lolos program beasiswa yang diadakan Universitas Islam Madinah, lulusan pesantren Ummul Quro Al Islami ini mengambil spesialisasi keilmuan hukum Islam.
"Kenapa pilih Madinah karena ingin perdalam agamanya juga. Kemudian terinspirasi cerita para alumni. Langsung cari info beasiswa," kata Ahmad saat berbincang santai dengan Media Center Haji, Senin (6/6).
Tidak mudah proses yang dijalani. Dia harus melakukan serangkaian tes. Salah satunya tes membaca Al-Qur'an dan Bahasa Arab. Hingga akhirnya dinyatakan lolos bersama seratusan orang dalam satu angkatan calon mahasiswa dari Indonesia.
"Ya bangga ada nama saya di salah satu daftar rombongan," tutur dia.
Bekal beasiswa yang diberikan padanya cukup dipakai memenuhi kebutuhan selama tinggal jauh dari orang tua. Untuk tempat tinggal, makan, hingga ongkos bepergian ke Masjid Nabawi gratis. Bahkan untuk umrah dan haji dapat kemudahan-kemudahan tertentu.
Kini, masa kuliah Ahmad tinggal satu tahun lagi. Dia sudah meminta izin bergabung menjadi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2022.
Senang Bisa Melayani Tamu Allah
Di sisa waktunya sebagai mahasiswa Indonesia di Madinah, ia hanya ingin menjadi pribadi yang lebih bermanfaat. Salah satunya dengan bergabung dalam panitia penyelenggara ibadah haji dan umrah.
Baginya, pengalaman itu luar biasa karena bisa melayani dan membantu para jemaah haji yang merupakan tamu Allah.
"Senang banget," katanya singkat.
Menurutnya, bergabung sebagai petugas PPIH di Saudi, membuatnya banyak pengalaman.
"Yang jelas pengalaman bantu jemaah sangat berkesan. Dulu pernah ikut juga 2019, jadi menambah pengalaman tersendiri," tutup Ahmad.
Reporter: Lia Harahap
Merdeka.com
Advertisement