Puan Didoakan Jadi Presiden di Haul Bung Karno: Amin

Ketua DPR RI Puan Maharani didoakan menjadi Presiden RI saat Haul Bung Karno di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta, Senin 20 Juni 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jun 2022, 11:21 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2022, 11:21 WIB
Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani dalam Tahlil dan Gema Sholawat Cinta Tanah Air, Haul Bung Karno ke 52
Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani dalam Tahlil dan Gema Sholawat Cinta Tanah Air, Haul Bung Karno ke 52. (Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR RI Puan Maharani didoakan menjadi Presiden RI saat Haul Bung Karno di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta, Senin 20 Juni 2022. Ketua DPP PDIP ini merasa bersyukur didoakan memimpin Indonesia pada periode mendatang.

Awalnya, pendiri Syubbanul Muslimin, Hafidzul Hakiem Noer yang memimpin majelis, menyambut Puan yang akan menyampaikan pidato. Saat itulah, Puan didoakan Hafidzul terpilih sebagai Presiden pada Pilpres 2024.

"Beberapa minggu yang lalu beliau sempat ke Jawa Timur bertemu dengan para gus-gus di Jawa Timur sampai beliau diberi gelar Ning Puan Maharani. Mungkin tahun ini sudah gelarnya Ning, 2024 bisa jadi Presiden Republik Indonesia," Hafidzul Hakiem Noer.

Secara terpisah, Puan membenarkan soal doa tersebut. Dia menyampaikan rasa syukur telah didoakan sebagai calon presiden.

"Amin. Amin. Alhamdulillahi rabbil alamin," kata Puan.

Pada acara Haul Bung Karno, Puan merasa bersyukur telah dilantunkan doa untuk Proklamator Soekarno.

"Alhamdulillah bahwa menjelang haul besok 21 (Juni) hari wafatnya Bapak Soekarno, kita bisa berkumpul disini untuk melantunkan doa-doa yang terbaik bagi almarhum bapak Soekarno yang berjasa dalam memerdekakan bangsa ini," kata Puan.

Dia menyampaikan terima kasih kepada para peserta majelis yang hadir berdoa dalam Haul Bung Karno 52.

"Dan terima kasih atas kehadirannya, terima kasih atas doanya, dan kita berdoa bersama-sama, sehingga Insya Allah bangsa Indonesia ke depannya akan menjadi lebih baik, menjadi bangsa yang selalu bertoleransi, menjadi bangsa yang selalu bersatu, menjadi bangsa yang bisa mensejahterahkan rakyatnya," kata Puan.

 

Kenang Taufiq Kiemas

Puan turut menceritakan bagaimana sembilan tahun lalu membangun masjid At-Taufiq untuk mengenang wafat ayahandanya almarhum Taufiq Kiemas. Puan merasa senang melihat bukan hanya masyarakat di sekitaran Lenteng Agung yang memanfaatkan masjid tersebut, tapi dari jauh juga ikut menunaikan salat di masjid At-Taufiq.

"Jadi masjid ini kami bangun agar tentu saja bermanfaat untuk masyarakat umat Islam yang ada di sekitar masjid ini. Namun, tentu saja ini merupakan suatu kebahagiaan bahwa jauh-jauh dari Probolinggo saja, bapak, ibu, adik-adik sekalian datang ke sini untuk berdoa di masjid ini. Pasti tentu saja, tadi alhamdulillah saya dengar ada yang juga sudah salat di masjid ini, untuk bisa menggunakan masjid ini," ungkap Puan.

"Sehingga, insyaallah amal ibadah almarhum Bapak Taufiq Kiemas dapat diijabah Allah SWT," sambungnya.

Dalam acara tersebut turut hadir Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Hamka Haq, serta Majelis Taklim dan Sholawat Syubbanul Muslimin. Pendiri Syubbanul Muslimin KH Hafidzul Hakiem Noer atau akrab disapa Gus Hafidz memimpin majelis itu.

 

Reporter: Ahda B

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya