Baku Tembak di Rumah Ferdy Sambo, Keluarga Brigadir Joshua Laporkan Dugaan Pembunuhan Berencana ke Bareskrim Polri

Tidak hanya itu, keluarga, kata Kamaruddin, juga akan melaporkan dugaan pencurian telepon seluler Brigadir Joshua yang hingga saat ini belum diketemukan, dan dugaan peretasan ke beberapa keluarga almarhum.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jul 2022, 08:46 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2022, 08:28 WIB
Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri RT 5/RW 1, Duren Tiga Jakarta Selatan, yang menjadi lokasi adu tembak polisi
Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri RT 5/RW 1, Duren Tiga Jakarta Selatan, yang menjadi lokasi adu tembak polisi. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta Kematian Brigadir Joshua yang tewas di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dua pekan lalu masih menjadi misteri. Keluarga menemukan beberapa kejanggalan ketika melihat beberapa luka tak wajar di tubuh pengawal jenderal bintang dua tersebut. Guna menyingkap misteri tersebut, keluarga akan mendatangi Bareskrim Polri guna melaporkan dugaan pidana di kematian Brigadir Joshua.

"Jadi, jam 9 pagi kami berencana ke SKPT Polri untuk melaporkan dugaan tindak pidana pembunuhan berencana dan atau pengaiayaan yang menyebabkan kematian orang lain yaitu Pasal 340 KUHPidana Jo Pasal 338 KUHPidana Jo Pasal 351 KUHPidana Jo Pasal 55 Jo Pasal 56 KUHPidana yaitu tentang penyertaan dan atau perbantuan," kata Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Birgadir Joshua, saat dihubungi, Senin (18/7/2022).

Tidak hanya itu, keluarga, kata Kamaruddin, juga akan melaporkan dugaan pencurian telepon seluler Brigadir Joshua yang hingga saat ini belum diketemukan, dan dugaan peretasan ke beberapa keluarga almarhum. 

"Kemudian juga melaporkan dugaan tindak pidana penggelapan atau pencurian handphone dari almarhum. Kemudian, kami juga akan memberikan laporan tentang dugaan tindak pidana komunikasi yaitu ayah, ibu, kakak, adik korban diduga diretas tanpa izin," dia mengatakan.

Menurut Simanjuntak, pihak keluarga menemukan kejanggalan dari kematian putranya tersebut yang mereka terima dari Mabes Polri melalui Divisi Humas Polri.

"Yang janggal ya penjelasan Korepenmas, dia bilang tembak-menembak, yang menembak katanya almarhum, tapi yang ditembak enggak kena. Abis 7 peluru. Kemudian yang ditembak, menembak balik 4 kali. Tapi menghadilnya 7 peluru. Kan janggal itu. Senjata apa yang dipakai kok bisa menembak 4 kali menghasilkan 7 peluru," beber Simanjuntak.

Tak hanya itu, pihaknya juga mempertanyakan adanya luka seperti terkena senjata tajam yang ada pada tubuh Brigadir Joshua.

"Kenapa ada luka sajam di dalam tubuhnya? Di bibir, di hidung, di mata, di belakang telinga ada sayatan kurang lebih satu jengkal, kemudian di bahu, biru-biru di dada kanan kiri, ada luka tusukan atau syatan di kaki. Jarinya, rahangnya, engselnya lepas ata geser, giginya berantakan," ungkapnya.

 

Sebagai Ajudan Irjen Ferdy, Bukan Istri

Kondisi Rumah Dinas Kadiv Propam Irjen (Pol) Ferdy Sambo
Kondisi Rumah Dinas Kadiv Propam Irjen (Pol) Ferdy Sambo, Tampak Sepi hanya Terpampang Garis Polisi (Dok. Liputan6.com/Ady Anugrahadi

Selain itu, terkait dengan tugas Brigadir J diketahui pihak keluarga sebagai ajudan dari Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

"Jadi selama ini yang diketahui dari keluarga beliau adalah ajudan dari Ferdy Sambo selaku Kadiv Propam Polri. Tapi yang dijelaskan Mabes Polri bahwa dia adalah sopir atau ajudan istri. Nah, sejak kapan istri punya ajudan dan sejak kapan suratnya sebagai ajudan atau sopir istri keluar?" jelasnya.

"Yang mereka tahu beliau adalah ajudan yang melekat pada Kadiv Propam," ujar Simanjutak.

 

Reporter: Nur Habibi/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya