Bertemu PM Jepang, Jokowi Ingin Penyelesaian Proyek MRT Jakarta Dipercepat

Presden Jokowi bertemu Perdana Menteri (PM) Jepang Kishida Fumio di Tokyo Jepang. Di pertemuan itu Jokowi ingin penyelesaian proyek MRT Jakarta Dipercepat

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Jul 2022, 13:55 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2022, 13:55 WIB
Presiden Jokowi bertemu Perdana Menteri (PM) Jepang Kishida Fumio
Presiden Jokowi bertemu Perdana Menteri (PM) Jepang Kishida Fumio (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu Perdana Menteri atau PM Jepang Kishida Fumio di Tokyo Jepang, Rabu (27/7/2022). Dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan harapannya agar proyek strategis yang didanai Jepang dapat segera diselesaikan, salah sarunya adalah proyek mass rapid transit atau MRT Jakarta.

Kemudian proyek kawasan industri Papua Barat, dan perluasan Pelabuhan Patimban. Presiden Jokowi juga mengundang investasi baru Jepang lainnya di berbagai bidang.

"Beberapa proyek strategis yang saya sampaikan agar dipercepat penyelesaiannya antara lain MRT Jakarta North-South Fase II dan East-West Fase I, Kawasan Industri Papua Barat, perluasan Pelabuhan Patimban dan Jalan Tol Akses Patimban," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Rabu (27/7/2022).

"Dan kami juga membahas komitmen kerja sama bagi kelanjutan Proyek Gas Masela," sambungnya.

Jokowi dan PM Kishida juga sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi antara kedua negara. Dia berharap protokol perubahan Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement (IJEPA) dapat selesai pada KTT G20 di Bali.

"Kita sepakat protokol perubahan IJEPA dapat diselesaikan dan ditandatangani pada KTT G20 di Bali, November mendatang," ujarnya.

Secara khusus, Presiden Jokowi meminta agar Jepang dapat memberikan dukungan penurunan tarif untuk beberapa produk. Mulai dari, tuna, pisang dan nanas dan akses pasar untuk produk mangga.

 

 

Jokowi Tawarkan Kerja Sama Pengiriman TKI ke Jepang

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Sidang Kabinet Pengarahan Presiden dan APBN 2022 di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 17 November 2021. (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Presiden Jokowi juga mendorong dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi baru Jepang untuk mendukung beberapa proyek strategis Indonesia. Khususnya, untuk hilirisasi komoditas alam, pengembangan mobil dan motor listrik, serta sektor kesehatan dan pangan.

"Secara khusus saya mengajak Jepang untuk mendukung percepatan pencapaian target Net Zero Emission Indonesia melalui advokasi innovative technology seperti teknologi hydrogen dan ammonia,” jelas Jokowi.

Selain itu, dia menawarkan kerja sama yang lebih intensif untuk pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Jepang. Jokowi berharap dukungan Jepang dalam mempersiapkan tenaga kerja yang akan bekerja di Jepang. Terkait isu regional dan global, Jokowi menyampaikan penghargaan atas dukungan Jepang terhadap presidensi Indonesia di G20, untuk memberikan kontribusi signifikan bagi pemulihan ekonomi global

"Untuk Kawasan Indo-Pasifik, tahun depan Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN dan Jepang menjadi Ketua G7. Kami akan terus berkoordinasi dalam merumuskan agenda prioritas keketuaan, agar lebih memberikan kontribusi terhadap perdamaian dan kesejahteraan di Kawasan dan dunia," tutur dia.

"Terima kasih Perdana Menteri Kishida, sampai berjumpa di KTT G20 di Bali," imbuh Jokowi.

Sementara itu, PM Kishida mengatakan bahwa Indonesia merupakan mitra strategis Jepang. Sejak kunjungannya ke Indonesia pada akhir April lalu, PM Kishida mengaku senang dapat kembali bertemu untuk bertukar pandangan secara terbuka, dan hal tersebut merupakan bukti erat hubungan antara kedua negara.

"Kami akan menjadikan kunjungan Presiden Joko Widodo hari ini sebagai monentum untuk mempererat hubungan dengan Indonesia, mengingat kita akan memperingati 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara," pungkas PM Kishida.

Kegiatan Jokowi di China, Jepang dan Korsel

Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana bertolak menuju Beijing
Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana bertolak menuju Beijing, China untuk memulai rangkaian kunjungan luar negeri ke tiga negara di kawasan Asia Timur (Foto: Biro Sekretariat Presiden)

Adapun Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke tiga negara di kawasan Asia Timur. Ketiga negara tersebut yaitu , China, Jepang, dan Korea Selatan. Adapun tiga negara di Asia Timur ini merupakan mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Presiden Jokowi diagendanakan bertemu dengan Premier Le Kiqiang dan Presiden Xi Jinping di China. Adapun Jokowi menjadi salah satu pemimpin negara pertama yang diterima Xi Jinping selama pandemi Covid-19.

"Presiden RI merupakan salah satu pemimpin pertama yang diterima oleh Presiden Xi Jinping selama pandemi ini, di luar tentunya acara Olimpiade Musim Dingin di Beijing awal tahun ini," jelas Retno.

Retno menuturkan bahwa China merupakan mitra dagang Indonesia terbesar dengan total nilai perdagangan sebesar 110 miliar dolar AS di tahun 2021. China juga investor ketiga terbesar dengan total nilai investasi sekitar 3,2 miliar dolar AS di tahun 2021.

Usai dari Beijing, Jokowi akan melanjutkan kunjungan ke Tokyo, Jepang untuk bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida dan kalangan bisnis pada 27 Juli 2022. Retno Marsudi mengatakan Jepang merupakan mitra ekonomi penting dan tradisional Indonesia.

"Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Jepang mencapai lebih dari 32 miliar dolar AS dan nilai investasi Jepang di Indonesia mencapai 2,26 miliar dolar AS tahun 2021," tuturnya.

Terakhir, Jokowi akan berkunjung ke Korea Selatan atau Korsel untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan kalangan bisnis pada 28 Juli 2022. Korea Selatan sendiri merupakan mitra penting Indonesia di bidang ekonomi.

Nilai perdagangan kedua negara tahun lalu mencapai 18,41 miliar Dolar AS. Sementara investasi Korea Selatan di Indonesia terus bertumbuh dengan pesat, dan pada tahun 2021 mencapai 1,64 miliar Dolar AS.

"Selain membahas penguatan kerja sama bilateral, Presiden dan para pemimpin ketiga negara tersebut tentunya di dalam pertemuan bilateral masing-masing akan membahas perkembangan terakhir beberapa isu kawasan dan isu internasional," pungkas Retno.  

Infografis Agenda dan Misi Lawatan Jokowi ke Tiga Negara Asia Timur. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Agenda dan Misi Lawatan Jokowi ke Tiga Negara Asia Timur. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya