Update Senin 22 Agustus 2022: 6.318.857 Positif Covid-19, Sembuh 6.112.658, Meninggal 157.396

Data update pasien Covid-19 tersebut tercatat sejak Minggu 21 Agustus 2022 pukul 12.00 WIB, hingga hari ini, Senin (22/8/2022) pada jam yang sama.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 22 Agu 2022, 17:46 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2022, 17:30 WIB
FOTO: Jumlah Kasus Aktif COVID-19 di Indonesia Melonjak
Para pekerja yang mengenakan masker berjalan kaki setelah meninggalkan perkantorannya di Jakarta, Rabu (2/2/2022). Sebanyak 5.110 pasien COVID-19 di Indonesia sembuh, membuat total pasien sembuh mencapai 4.148.804 orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Masih terus dilaporkan di Indonesia adanya penambahan kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19.

Menurut laporan Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, bertambah 3.300 orang pada hari ini, Senin (22/8/2022) positif Corona.

Hingga saat ini total akumulatif terdapat 6.318.857 orang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19 di Indonesia.

Penambahan kasus sembuh ada 4.978 orang pada hari ini. Di Indonesia total akumulatifnya ada 6.112.658 pasien berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19 sampai saat ini.

Sementara itu, kasus meninggal dunia pada hari ini bertambah 19 orang. Dengan begitu, total akumulatif di Indonesia hingga kini terdapat 157.396 orang meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan Covid-19.

Data update pasien Covid-19 tersebut tercatat sejak Minggu 21 Agustus 2022 pukul 12.00 WIB, hingga hari ini, Senin (22/8/2022) pada jam yang sama.

Sebelumnya, anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo sepakat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bahwa Indonesia salah satu negara terbaik dalam mengendalikan pandemi Covid-19.

"Pengendalian dari sisi positivity rate dan kasus harian, Indonesia sebagai negara dengan penduduk sangat besar, saya kira kita sebagai salah satu yang terbaik. Itu kita akui dan syukuri," kata dia dalam keterangan yang diterima, Sabtu 20 Agustus 2022.

Meski demikian, menurut dia, ini jangan membuat masyarakat terlena. Pasalnya penularan Covid-19 masih naik turun. Karena itu, politikus PDIP ini meningatkan masyarakat untuk terus mendukung vaksinasi Covid-19.

Menurutnya, pogram vaksinasi di Indonesia masih sebagai salah satu terbaik capaiannya.

"Ini prestasi juga, padahal kita bukan negara penghasil vaksin. Bahkan 100 persen vaksin diimpor. Ini keberhasilan negara berdiplomasi untuk mendapatkan vaksin," ujar Rahmad.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jangan Berpuas Diri

FOTO: Jumlah Kasus Aktif COVID-19 di Indonesia Melonjak
Para pekerja yang mengenakan masker berjalan kaki setelah meninggalkan perkantorannya di Jakarta, Rabu (2/2/2022). Satgas Penanganan COVID-19 turut mencatat sebanyak 25 orang meninggal dunia, membuat total angka kematian mencapai 144.373 orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut Rahmad, keberhasilan ini merupakan buah gotong rotong pemerintah pusat, pemerintah daerah, partai politik, TNI, Polri, tokoh agama, tokoh adat, berjibaku, mengurangi potensi penularan virus.

Namun, Presiden Jokowi dan Parlemen sudah wanti-wanti bahwa saat ini pandemi masih sangat dinamis.

Di banyak daerah terkendali, namun secara naasional penularan Covid-19 tetap harus diwaspadai, karena virus terus bermutasi. Masih ada yang meninggal dan harus dirawat secara intensif karena terpapar Covid-19.

"Kita jangan berpuas diri. Presiden sudah ingatkan kita tidak boleh terlena. Tetap pasang kuda-kuda karena secara global sangat dinamis," tegas Rahmad.

Rahmad mengimbau masyarakat agar tetap memperkuat kekebalan kelompok melalui vaksinasi.

Penyesuaian kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat untuk menggerakkan ekonomi, tidak boleh boleh direspons berlebihan.

"Protokol kesehatan harus terus diterapkan sampai benar-benar kondisi pulih," jelas dia.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

FOTO: Pemerintah Umumkan Pelonggaran Pemakaian Masker di Luar Ruangan
Sejumlah warga menyeberang jalan di kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (17/5/2022). Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan kebijakan pelonggaran penggunaan masker karena situasi pandemi COVID-19 di Indonesia sudah menunjukkan perbaikan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.

Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19
Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya