Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli menyampaikan duka cita atas berpulangnya Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra. Arief mengenang Azyumardi sebagai seorang yang bersemangat.
Menurut dia, Azyumardi yang baru ditetapkan beberapa bulan lalu sebagai Ketua Dewan Pers langsung tancap gas, salah satunya mencermati terkait Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
"Terhadap rancangan UU KUHP yang dikhawatirkan membelenggu kebebasan pers, ia berkeliling mendatangi fraksi-fraksi di DPR. Ia berceramah, menyambangi wartawan di pelbagai pelosok, mengingatkan bahaya pers yang membebek kekuasaan dan terperosok pada pragmatisme algoritma digital lalu melupakan kode etik," kata Arif dikutip dari laman Instagram pribadi miliknya @ini.azul, Jakarta, Minggu (18/9/2022).
Advertisement
Arif mengatakan, Azyumardi mencemaskan demokrasi di Indonesia dan berharap agar pers bisa menjadi kekuatan kritis yang dapat menjaga demokrasi.
"Tapi Tuhan tak ingin memberinya beban lebih banyak," ucap dia, dilansir dari Antara.
Â
Ketua Dewan Pers untuk periode 2022-2025
Arif menjelaskan, Azyumardi berpulang di Rumah Sakit Kedah, Selangor, Malaysia, Minggu siang. Di Negeri Jiran itu, sambungnya, sedianya Azyumardi akan berceramah atas undangan mantan Menteri Keuangan Malaysia Anwar Ibrahim.
"Selamat jalan Pak Azyu. Sampai jumpa dalam kenangan dan segenap amal baik," kenangnya.
Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Serdang Selangor, Malaysia pada Minggu pukul 12.30 waktu setempat.
Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu berpulang setelah sempat dirawat sejak Jumat 16 September 2022 akibat gangguan kesehatan yang dialaminya saat melakukan kunjungan kerja ke Malaysia.
Azyumardi adalah cendekiawan Muslim yang menorehkan banyak prestasi sebelum terpilih menjadi Ketua Dewan Pers untuk periode 2022-2025. Ia baru saja dilantik memimpin Dewan Pers pada Mei lalu.
Advertisement
Profil Singkat
Pada 1988, atas bantuan beasiswa Fullbright, Azyumardi Azra mendapat gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University. Kemudian memenangkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama pada 1989.
Pada 1992 ia memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Columbia University dan Doctor of Philosophy Degree dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama ini the Seventeenth and Eighteenth Centuries.
Di tahun 2004 disertasi yang sudah direvisi diterbitkan secara simultan di Canberra (Allen Unwin dan AAAS), Honolulu (Hawaii University Press), dan Leiden, Negeri Belanda (KITLV Press).
Pada 1993 Azyumardi kembali ke Jakarta dan mendirikan sekaligus menjadi pemimpin redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam. Pada tahun 1994-1995 dia mengunjungi Southeast Asian Studies pada Oxford Centre for Islamic Studies, Oxford University, Inggris, sambil mengajar sebagai dosen pada St. Anthony College.
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Azyumardi pernah pula menjadi profesor tamu pada Universitas Filipina dan Universitas Malaya, Malaysia pada tahun 1997. Selain itu, dia adalah anggota dari Selection Committee of Southeast Asian Regional Exchange Program (SEASREP) yang diorganisir oleh Toyota Foundation dan Japan Center, Tokyo, Jepang antara tahun 1997-1999.
Sejak Desember 2006 menjabat Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sebelumnya sejak tahun 1998 hingga akhir 2006 Azyumardi Azra adalah Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ia pernah menjadi Wartawan Panji Masyarakat (1979-1985), Dosen Fakultas Adab dan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1992-sekarang), Guru Besar Sejarah Fakultas Adab IAIN Jakarta, dan Pembantu Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1998).
Ia juga merupakan orang Asia Tenggara pertama yang di angkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009), dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004-2009).
Ia juga masih menjadi salah satu anggota Teman Serikat Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan. Azyumardi Azra dikenal sebagai Profesor yang ahli sejarah, sosial, dan intelektual Islam.
Advertisement