BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Berlanjut 9-15 Oktober 2022

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Indonesia berlanjut dalam sepekan ke depan. Berikut selengkapnya

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 08 Okt 2022, 23:28 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2022, 23:28 WIB
Waspada Cuaca Ekstrem di Jabodetabek Hingga April 2022
Arus kendaraan melintas saat hujan disertai angin kencang terjadi di Jalan Raya Casablanca, Jakarta Selatan, Selasa (8/3/2022). BMKG memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang akan terjadi hingga April ini di wilayah Jabodetabek. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Indonesia berlanjut dalam sepekan ke depan. BMKG pun meminta masyarakat waspada selama 9-15 Oktober 2022.

Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem untuk periode 2-8 Oktober 2022.

"Berdasarkan analisis terkini, kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam siaran tertulisnya, Jakarta, Sabtu (8/10/2022).

Dia menuturkan, hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya sirkulasi siklonik yang membentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.

Kemudian aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti MJO (Madden Jullian Oscillation) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin, juga secara tidak langsung dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

Berdasarkan kondisi tersebut, lanjut dia, BMKG memprediksikan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 9-15 Oktober 2022 di 32 dari 37 provinsi di Indonesia.

Wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang-lebat disertai petir dan angin kencang itu sebagai berikut:

1. Aceh

2. Sumatra Utara

3. Kepulauan Riau

4. Riau

5. Kepulauan Bangka Belitung

6. Jambi

7. Bengkulu

8. Sumatra Selatan

9. Lampung

10. Banten

11. DKI Jakarta

12. Jawa Barat

13. Jawa Tengah

14. DI Yogyakarta

15. Jawa Timur

16. Bali

17. Nusa Tenggara Barat

18. Kalimantan Barat

19. Kalimantan Timur

20. Kalimantan Utara

21. Kalimantan Tengah

22. Kalimantan Selatan

23. Sulawesi Utara

24. Gorontalo

25. Sulawesi Tengah

26. Sulawesi Barat

27. Sulawesi Selatan

28. Sulawesi Tenggara

29. Maluku Utara

30. Maluku

31. Papua Barat

32. Papua

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


8 Provinsi Ini Siaga Hujan Lebat 3 Hari ke Depan

Waspada Cuaca Ekstrem di Jakarta
Sejumlah kendaraan melintas saat hujan di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (18/2/2022). BMKG mengungkapkan potensi curah hujan meningkat dan cuaca ekstrem sepanjang 17-23 Februari 2022. Sejumlah wilayah diminta waspada dampak yang terjadi dari cuaca buruk. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk periode tiga hari ke depan, 8-10 Oktober 2022. Prakiraan ini berbasis dampak.

Wilayah berpotensi terdampak hujan lebat dengan kategori siaga, yakni:

1. Sebagian wilayah Aceh

2. Sebagian wilayah Banten

3. Sebagian wilayah DKI Jakarta

4. Sebagian wilayah Jawa Barat

5. Sebagian wilayah Jawa Tengah

6. Sebagian wilayah Jawa Timur

7. Sebagian wilayah Kalimantan Barat

8. Sebagian wilayah Sulawesi Tengah

"Informasi lebih rinci hingga LEVEL KECAMATAN untuk potensi dampak hujan lebat dapat diakses di laman signature.bmkg.go.id," kata Dwikorita.

Sementara, potensi pertumbuhan awan cumulonimbus (CB) di wilayah udara Indonesia pada 08-14 Oktober 2022 yaitu sebagai berikut:

- Awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75% (OCNL / Occasional) selama 7 hari ke depan diprediksi terjadi di: Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Laut Filipina, Samudera Hindia selatan Pulau Jawa hingga barat Pulau Sumatra, Sebagian kecil Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, dan Pulau Papua, Sebagian besar Pulau Kalimantan, Kepulauan Maluku, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Seram, Laut anda, Laut Aru, Samudra Pasifik Utara Pulau Papua.

- Awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial >75% (FRQ / Frequent) selama 7 hari kedepan diprediksi terjadi di: Laut Cina Selatan.

 


Gelombang Tinggi

20160609- Gelombang Tinggi Hantam Pantai Selatan Yogya- Boy Harjanto
Nelayan memasangkan tali ke parahunya agar tidak terbawa gelombang pasang di Pantai Depok, Yogyakarta,Kamis (9/6). BMKG Yogyakarta mengatakan bahwa tinggi gelombang di perairan laut selatan mencapai 2,5 hingga 4 meter, (Liputan6.com/Boy Harjanto)

BMKG juga merilis potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia pada 8-14 Oktober 2022. Diprakirakan, tinggi gelombang berkisar 2,5-4 meter.

Potensi gelombang tinggi ini dapat terjadi di Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh, Perairan barat P Simeulue hingga Kep Mentawai, Perairan P Enggano - Bengkulu, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Perairan selatan Bali hingga P. Sumba, Samudra Hindia selatan Banten hingga P Sumba, Laut Natuna.

 


Rekomendasi

20161110-Cuaca-Ekstrem-Monas-Jakarta-IA
Seorang pegunjung berada di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (10/11). Kepala BMKG Andi Eka Sakya menyatakan, cuaca ekstrem yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia akan berlangsung hingga Februari 2017. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

BMKG merekomendasikan, pihak-pihak terkait diharapkan melakukan persiapan menyambut potensi cuaca ekstrem ini. Adapun 6 hal yang direkomendasikan oleh BMKG, yakni:

1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

3. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.

4. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).

5. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.

6. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui:

a. Website BMKG https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan;

b. Akun media sosial @infobmkg;

c. Aplikasi iOS dan android "Info BMKG";

d. Call center 196 BMKG;

e. Atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya