Liputan6.com, Bogor - Tembok penahan tanah (TPT) SMA Negeri 1 Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat longsor hingga menimpa delapan sepeda motor milik siswa, pada Selasa sore, 18 Oktober kemarin. Tidak ada korban dalam insiden tersebut.
Kepala Desa Sukajaya, Mamat mengungkapkan longsornya tembok penahan tanah di depan SMAN 1 Sukajaya Bogor tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu siswa tengah mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.
Baca Juga
"Lebar tebingan yang ambrol 20 meter dan tinggi 5 meter. TPT itu berada di depan gedung SMAN 1," kata Mamat.
Advertisement
Menurut Mamat, seluruh siswa dan guru sempat panik dan keluar kelas saat mendengar suara gemuruh dari depan gedung sekolah.Â
Akibat kejadian tersebut, sedikitnya delapan sepeda motor milik siswa rusak tertimpa material longsoran.
"Ada sekitar delapan motor yang tertimbun material longsor," ungkap Mamat.
Sekretaris Camat Sukajaya Tirta Juwarta mengatakan tembok penahan tanah longsor dan menimpa kendaraan yang ada di bawahnya, terjadi tak lama setelah hujan turun.
Menurutnya, dinding yang terbuat dari material batu, pasir dan semen itu diduga tidak kuat menampung volume air dan kontur tanah labil. Karena beberapa hari terakhir terjadi hujan deras.
"Kendaraan motor yang tertimbun longsor sudah dievakuasi. Dan material longsoran pun sudah mulai dibersihkan oleh tim gabungan," ujar Tirta, Rabu (19/10/2022).
Â
BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem hingga Desember 2022
Tirta mengatakan, pihaknya juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke dinas terkait untuk segera mendapat penanganan lebih lanjut agar longsor tidak meluas.
"Dari hari kemarin sore setelah kejadian pun sudah ada penanganan dari tim reaksi cepat BPBD Kabupaten Bogor," jelasnya.Â
Menyikapi kejadian ini, Tirta juga mengimbau kepada masyarakat Sukajaya untuk selalu waspada. Karena menurut prakiraan BMKG, cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga Desember 2022 mendatang.
Terlebih, seluruh wilayah desa di Kecamatan Sukajaya pernah dilanda banjir bandang dan longsor pada awal 2020.
"Aparatur desa juga sudah kami minta untuk siaga bencana karena kontur tanah di wilayah ini labil dan banyak penduduk yang tinggal di bawah tebing," jelasnya.Â
Advertisement
Cuaca berawan menyelimuti seluruh wilayah DKI Jakarta, pada Kamis pagi, 20 Oktober 2022. Sementara, hujan turun merata di setiap titik Ibu Kota siang hari dengan intensitas ringan hingga sedang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahkan menyebut kondisi tersebut berlangsung hingga malam dan berpotensi diselingi petir dan angin kencang.
Sementara itu, BMKG memprakirakan cuaca berawan menyelimuti seluruh wilayah DKI Jakarta, pada Kamis pagi, 20 Oktober 2022. Sementara, hujan turun merata di setiap titik Ibu Kota siang hari dengan intensitas ringan hingga sedang.
BMKG juga menyatakan bahkan menyebut kondisi tersebut berlangsung hingga malam dan berpotensi diselingi petir dan angin kencang.Â
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di Jaksel, Jakbar, dan Jaktim pada sore dan menjelang malam hari," kata BMKG diperingatan dini cuaca, Rabu.  Â
Sementara, curah hujan lebat yang turun untuk wiilayah Bogor, Depok, dan Kota Bekasi diperkirakan terjadi pada siang hingga dini Kamis dini hari. Â
"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada waktu antara siang hingga malam hingga dini hari di sebagian wilayah Kab dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab dan Kota Bekasi," jelas BMKG.
Waspada Hujan Lebat Disertai Petir pada 15-21 Oktober
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya potensi cuaca ekstrem terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia pada 15 hingga 21 Oktober 2022. Karena kondisi atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup kompleks dan dinamis untuk sepekan kedepan, yang dipengaruhi oleh fenomena atmosfer global, regional ataupun lokal.
"Hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya Siklon Tropis SONCA di sekitar Laut China Selatan sebelah timur Vietnam, tepatnya di sekitar 14.2°LU 111.4°BT dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 35 knots (64 km/h) tekanan udara minimum di pusatnya mencapai 998 mb," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada wartawan, Sabtu (15/10/2022).
Dia menjelaskan, siklon Tropis SONCA ini bergerak ke arah barat-barat laut dengan kecepatan 6 knots (10 km/h) memasuki daratan Vietnam.
Keberadaan sistem TC SONCA ini membentuk pola belokan dan perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktifitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian utara ekuator.
"Dampak tidak langsung yang terjadi dari adanya sistem bibit siklon tersebut adalah potensi hujan Sedang-Lebat yang disertai kilat/petir/angin kencang di wilayah Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat dengan potensi gelombang tinggi di wilayah perairan utara Indonesia," jelas Dwikorita
Advertisement