1 Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Ditemukan di Tangsel

Dinkes Kota Tangerang Selatan, Banten menemukan satu kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GgGAPA) atau atypical progressive acute kidney injury (AKI) pada anak di wilayahnya.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 23 Okt 2022, 18:32 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2022, 18:32 WIB
Sakit gangguan ginjal akut pada anak
131 anak terkena gagal ginjal misterius, Menkes Budi masih menunggu laporan dari RSCM. (pexels.com/Victoria Akvarel)

Liputan6.com, Jakarta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan, Banten menemukan satu kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GgGAPA) atau atypical progressive acute kidney injury (AKI) pada anak di wilayahnya. Hal itu diketahui dari laporan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang merawat seorang anak dengan diagnosa gagal ginjal akut.

"Benar, kami telah menerima laporan dari RSCM Jakarta, bahwa ada satu anak asal Tangsel, terkonfirmasi penyakit Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgGAPA) atau Atypical Progressive Acute Kidney Injury (AKI), pada Sabtu tanggal 10 September 2022," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Alin Hendarlin, seperti dilansir Antara, Tangerang, Minggu (23/10/2022).

Menurut dia, satu pasien anak yang mengalami penyakit gagal ginjal akut tersebut telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

"Sampai dengan tanggal 22 Oktober 2022, tidak terdapat penambahan jumlah kasus di Kota Tangsel," kata Alin.

Dia mengungkapkan, penemuan kasus ginjal akut itu bermula dari penyelidikan epidemiologi kepada satu anak laki-laki usia 5 tahun yang dilakukan oleh UPTD Puskesmas.

Kemudian, dari hasil penyelidikan anak tersebut, terdiagnosis dengan gejala demam, diare, tidak nafsu makan, nyeri bagian perut. Pemeriksaan urinenya menunjukkan gagal ginjal akut.

"Pada awalnya orangtua membawa berobat ke klinik, namun dikarenakan kondisi belum membaik kemudian berobat ke Rumah Sakit di kota Tangsel, dan dirujuk ke RSCM," tutur Alin.

Alin juga menyebutkan, selama menjalani perawatan sejak 10 September sampai hari ini, pasien anak tersebut telah dilakukan kontrol rutin. Mulai dari seminggu sekali, menjadi dua minggu sekali hingga sebulan sekali.

"Dan saat ini kontrol tiga bulan sekali. Terakhir kontrol tanggal 18 Agustus 2022 dan kondisi pasien saat ini baik, tidak ada keluhan dan sudah beraktivitas seperti biasa," ungkap dia soal pasien gagal ginjal akut anak itu.

Kasus Terus Naik

Total kasus gagal ginjal akut atau gangguan ginjal akut progresif atipikal di Indonesia kini bertambah. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkap, kasus tersebut sudah mencapai 241 anak.

"Sampai sekarang sudah mengidentifikasi ada 241 kasus gangguan ginjal progresif atipikal di 22 provinsi," ujar Budi Gunadi dalam konferensi pers pada Jumat, 21 Oktober 2022.

Dari keseluruhan 241 kasus tersebut, angka kematian pada kasus gagal ginjal akut juga ikut bertambah. Setidaknya 133 atau sekitar 55 persen anak meninggal dunia dari kasus gagal ginjal akut yang ada.

Kebanyakan pasien gagal ginjal akut sendiri berada pada kategori usia 1-5 tahun.

 

Penyebab

Merespons hal ini, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI sekaligus eks Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan penyebab di balik kasus gagal ginjal akut yang terus meningkat.

"Pada 18 Oktober 2022 Kementerian Kesehatan secara resmi menyampaikan ada 206 kasus gagal ginjal akut pada anak, 99 pasien meninggal dunia. Tiga hari kemudian, 21 Oktober 2022, Kementerian Kesehatan mengumumkan jumlah kasus naik menjadi 241 anak dan meninggal tercatat 133 kasus," ujar Tjandra melalui keterangan resmi pada Health Liputan6.com, Sabtu (22/10/2022).

"Sebagian orang bertanya, kenapa tetap ada kenaikan 35 kasus dalam 3 hari, padahal sejak 18 Oktober 2022 itu juga sudah dikeluarkan Surat Edaran resmi agar tenaga kesehatan diminta tidak meresepkan obat sirup dan apotek pun tidak menjualnya. Kenaikan itu dapat saja terjadi karena sedikitnya dua hal," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya