Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Dewan Pembina PSI Grace Natalie, memberikan apresiasi pada pelaksanaan Musyawarah Rakyat (MUSRA) yang digelar oleh organisasi relawan Jokowi, terutama PROJO. Menurutnya, parpol bukan satu-satunya tempat untuk menyampaikan aspirasi rakyat.
"Bagaimana pun partai politik bukan satu-satunya kanal aspirasi dan komunikasi politik rakyat. Ormas dan relawan bisa menjadi kanal aspirasi yang baik bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasinya," kata Grace dalam keterangannya, Sabtu (29/10/2022).
Baru-baru ini Ketua Umum Projo Budi Arie menyatakan akan mempercepat pengumuman hasil Musra untuk mencari penerus Jokowi. Sejak Musra I di Bandung yang dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo, Musra menjaring beberapa nama yang dianggap pantas untuk meneruskan cita-cita Jokowi.
Advertisement
"Sah-sah aja apa pun yang dihasilkan Musra relawan ini. Harus dihargai dan diapresiasi. Relawan sudah membuktikan diri berada di garis terdepan mengawal pemerintahan Pak Jokowi. Karenanya sangat valid jika mereka ikut melakukan penjaringan calon penerus Pak Jokow," kata dia.
Baca Juga
Grace menutup pernyataannya dengan mengucapkan selamat atas dilangsungkannya Musra di Palembang.
"Selamat dan semoga MUSRA akan menghasilkan nama yang terbaik untuk Indonesia ke depan. Bagaimanapun Musra itu jalan demokrasi rakyat," tutup Grace Natalie.
Â
Kekuatan Parpol Nonparlemen
Menjelang Pemilu 2024, partai politik mulai memanaskan mesin. Tidak ketinggalan partai-partai nonparlemen. Petinggi-petinggi parpol ini mengadakan pertemuan makan malam di kawasan Gatot Subroto Jakarta, Jumat 28 Oktober 2022.
Meskipun menurut Sekertaris Dewan Pembina PSI, Raja Juli Antoni, pertemuan ini hanya sebatas kangen-kangenan "ya hanya temu kangen sesama partai non-parlemen. Lama enggak ketemu. Belum ada kesepakatan mencalonkan kandidat tertentu. Cuma sepakat partai non-parelemen ini akan terus kompak dan lebih intensif berkomunikasi," kata dia.
Ahmad Rofiq, Sekjen Partai PERINDO mengkongirmasi Partai non-parlemen harus muncul kembali ke publik dengan soliditas. "Soal pilihan mungkin bisa beda tapi gerakan politik harus muncul ke publik."
Sejalan dengan itu Afriansyah Ferry Noor, dari PBB berharap seluruh tujuh parpol non-parlemen bisa solid. Karena menurutnya, kekuatan partai nonparlemen tersebut cukup signifikan di atas PKB dan Nasdem."
Raja Antoni menambahkan kekuatan parpol non-parlemen ini besar jika disatukan. Jumlah suaranya 9,79%. "Ini di atas perolehan suara Nasdem yang hanya 9,05% dan PKB yang mendapat suara sebesar 9,69%," kata dia.
Dalam UU Pemilu No. 7 tahun 2017 diatur syarat minimal untuk mengusung pasangan Capres dan Cawapres sebagai berikut:
Pasal 222 Pasangan Calon diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 2O %(dua puluh persen) darijumlah kursi DPR atau memperoleh 25%(dua puluh lima persen) dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya.
Advertisement