Pj Gubernur Minta Semua Warga DKI Jakarta Booster Covid-19

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta seluruh warga untuk melakukan vaksinasi booster atau dosis tiga Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Nov 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2022, 08:00 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta seluruh warga untuk melakukan vaksin booster atau dosis tiga Covid-19.

Imbauan ini merupakan strategi pemerintah provinsi (Pemprov) untuk mengendalikan kenaikan kasus Covid-19.

"Ya harus dipercepat boosternya dan Bu Kepala Dinas (Kesehatan Widyastuti) menjamin vaksin bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” kata Heru kepada wartawan saat ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Kamis 10 November 2022.

Karena itu, dia berharap ini bisa lekas menurunkan angka Covid-19 di Jakarta.

"Mudah-mudahan bisa menurun lah (kasus Covid-19). Semua harus booster," kata Heru,

Disebutkan, data per 10 November 2022, Kemenkes mencatat kasus positif sebanyak 6.294 orang sehingga akumulasi kasus terkonfirmasi positif virus Corona di Indonesia terhitung sejak Maret 2020 sampai saat ini menjadi 6.544.201 orang.

Meski demikian, kenaikan kasus positif diikuti pula dengan penambahan pasien sembuh dan telah dinyatakan negatif Covid-19.

 

DPR Menyoroti

Sementara itu, terkait kenaikan kasus positif dalam sepekan terakhir di Tanah Air mendapat sorotan dari anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo.

"Covid-19 masih ada dan mematikan bagi yang berisiko. Jangan sampai menganggap covid tidak berbahaya," kata Rahmad, Rabu, 9 November kemarin.

Politikus PDI Perjuangan itu menyampaikan 4 Oktober hingga 8 November, kenaikan kasus Covid-19 sebanyak 2.300 sampai 5.000an kasus. Jumlah pasien yang dirawat ada sekitar 27 ribuan, sedangkan yang sembuh 20.749 atau 76 persen.

Catatan pentingnya adalah lebih dari 32 persen pasien di rumah sakit karena Covid-19 ternyata belum mendapatkan vaksin. Ada 48 persen dari pasien meninggal belum divaksin.

"Itu besar. Sedangkan 40 persen pasien dengan status berat, sedang, kritis ringan belum divaksin," ujar Rahmad.

Melihat data dan fakta tersebut, Rahmad kembali mengingatkan agar masyarakat segera mendapatkan vaksin booster.

 

Reporter: Lydia Fransisca/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya