Liputan6.com, Jakarta Pekan Kebudayaan Daerah Kota Tarakan Tahun 2022 yang berlangsung 1-5 Oktober lalu di Taman Berlabung Lingkas Ujung mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat dan juga para pengunjung.
Tidak mengherankan memang, karena festival kebudayaan ini kembali hadir setelah dua tahun absen akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia, Indonesia dan Tarakan. Dari gelaran sebelumnya yang hanya 3 hari, sekarang diperpanjang menjadi sepekan dan berlangsung di ruang terbuka.
Baca Juga
Mengusung tema "Kearifan Lokal untuk Hidup Berkelanjutan. Cerlang Nusantara, Pandu Masa Depan", festival kebudayaan daerah ini menampilkan tarian tradisional, fashion show, kuliner nusantara, permainan tradisional, olahraga tradisional dan pentas seni budaya dari seluruh penjuru nusantara, yang disajikan oleh berbagai kelompok seni budaya dan paguyuban yang ada di Kota Tarakan.
Advertisement
Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes mengatakan Pekan Kebudayaan Daerah sejatinya adalah agenda tahunan Pemkot Tarakan. Di samping upaya untuk melestarikan kebudayaan daerah, juga menjadi ruang dan wadah untuk seluruh masyarakat dan suku yang ada di Kota Tarakan.
"Tarakan ini daerah yang sangat majemuk, sukunya agak lengkap dan disebut miniatur Indonesia. Kita berikan (Pekan Kebudayaan Daerah) ini untuk berekspresi, termasuk seni daerah, makanan dan olahraganya," kata Khairul dalam Tarakan Is My City Podcast Episode 10 yang tayang di Vidio.
Dari berbagai keterlibatan kelompok seni budaya dan paguyuban tersebut, Khairul berharap mereka bisa saling berbaur dalam satu arena, bisa saling mengenal dan memahami kebudayaan masing-masing.
"Harapannya toleransi semakin tinggi di antara suku-suku di Tarakan," ucap Khairul.
Gerakkan Ekonomi Budaya dan UMKM
Dari perhelatan Pekan Kebudayaan Daerah Kota Tarakan, Khairul juga memiliki harapan event-event budaya bisa menggerakkan ekonomi budaya dan membuat kebudayaan itu tetap berkelanjutan.
"Harapan kita bahwa kegiatan yang kita laksanakan ini bisa menggerakkan ekonomi budaya itu. Sehingga kebudayaan tetap berkelanjutan, berkesinambungan, tetap eksis dari waktu ke waktu," kata Khairul.
Lebih lanjut, Khairul menjelaskan bahwa wisata budaya dan UMKM itu seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Kalau ada kegiatan wisata, pasti ada UMKM. Kalau ada UMKM pasti ada promosi wisata.
"Jadi, dengan adanya pekan budaya, bisa menggerakkan UMKM secara baik," tambahnya.
Mau tahu pembahasan lainnya dari Wali Kota Khairul perihal Pekan Kebudayaan Daerah Kota Tarakan? Tonton Episode 10: Kearifan Lokal untuk Hidup Berkelanjutan dalam Pekan Kebudayaan Tarakan!
(*)
Advertisement