Kemensos Jawab Problem Air Bersih Bagi Desa Kamasan di Bali

Kementerian Sosial (Kemensos) menjawab Kebutuhan air bersih bagi warga Desa Kamasan, Klungkung, Bali, melalui program instalasi air terpadu.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 19 Des 2022, 03:22 WIB
Diterbitkan 19 Des 2022, 03:22 WIB
Kementerian Sosial (Kemensos) menjawab Kebutuhan air bersih bagi warga Desa Kamasan, Klungkung, Bali, melalui program instalasi air terpadu.
Kementerian Sosial (Kemensos) menjawab Kebutuhan air bersih bagi warga Desa Kamasan, Klungkung, Bali, melalui program instalasi air terpadu. (Foto: Tim Humas Kemensos).

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Sosial (Kemensos) menjawab Kebutuhan air bersih bagi warga Desa Kamasan, Klungkung, Bali, melalui program instalasi air terpadu.

Program tersebut berjalan, bertepatan dengan peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN).“Pemenuhan kebutuhan air ini dilaksanakan sebagai rangkaian Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2022 yang puncaknya akan digelar pada lusa, 20 Desember di Klungkung, Bali,” kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam (PSKBSNA) Kemensos Mira Riyati Kurniasih dalam keterangan diterima, Minggu (18/12/2022).

Dia menyatakan, Desa Kamasan menjadi salah satu dari sekian banyak program serupa yang dijalankan kementeriannya. Menurutnya, terkait dengan pengadaan air bersih, Kemensos juga melakukannya di Cilincing dan Gunungkidul.

Soal air yang disediakan di Desa Kamasan, Mira mengurai, terdapat dua jenis perbedaan. Pertama air bersih yang dapat digunakan untuk mandi cuci kakus dan air minum yang dapat langsung dikonsumsi.

“Terkait kapasitas instalasi air terpadu untuk air bersih debitnya 2 liter per detik dapat mengaliri hingga 200 KK dalam satu desa. Sementara, untuk air minum mencapai 12.000 liter per hari atau dapat dikonversi menjadi 600 galon,” jelas Mira.

Sementara, warga mengapresiasi hal tersebut, salah satunya Ketut Mulyani. Wanita berusia 41 tahun ini mengaku terasa lebih ringan. Karena itu, ibu beranak 3 ini tak perlu lagi bolak balik ke kali hanya untuk mencuci pakaian.

“Sekarang, mau nyuci kapan pun, mau pagi, siang, sore juga bisa, ga perlu repot jalan dulu ke kali," ujar Muluyani.

 

Warga Lainnya

Mulyani tidak sendiri, kemewahan serupa juga dirasakan bersama warga 6 anggota keluarga lainnya yang tinggal dalam satu.

Mereka mengaku tak perlu menampung air hingga semalaman untuk bisa mandi esok paginya. Sebab, kebutuhan akan air, kini sudah terjawab.

“Warga Desa Kasaman, Kecamatan Klungkung, Bali bisa kembali mencuci di muka rumah. Mandi pun tak lagi perlu bersusah payah. Senang sekali, airnya sudah lancar,” katanya.

Sebelumnya, menurut Mulyani, untuk mencuci baju saja, dirinya harus berjalan sekitar 50 meter dari rumah dengan medan turunan menuju sungai.

Termasuk, untuk mandi, dia juga harus lebih dulu menampung air semalaman pada bak-bak besar agar satu KK dengan 7 jiwa itu bisa mandi pada esok harinya.

“Ini disebabkan oleh sulitnya air yang mengalir dari kran rumah. Kondisi ini juga dialami sejumlah warga di sekitar tempat tinggalnya,” keluh dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya