Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, mengatakan, Presiden Jokowi memiliki pekerjaan rumah sebelum menyudahi masa dinasnya sebagai kepala negara.
Menurut dia, tugas itu penting diselesaikan guna menopang tingkat kepercayaan publik tidak sekedar pada dirinya, namun juga kinerja dari pemerintahan selanjutnya.
Baca Juga
"Ini yang paling penting buat jadi pekerjaan rumah buat Pak Jokowi, kalau ingin meninggalkan legacy harus memastikan bukan hanya dirinya yang dicintai oleh masyarakat tetapi juga lembaga lintas sektoralnya itu juga harus bisa menopang rasa puas publik terhadap beliau," kata Yunarto saat jumpa pers daring, Kamis (22/11/2022).
Advertisement
Yunarto menjelaskan, PR tersebut merujuk dari hasil survei lembaganya yang baru saja dilakukan pada periode 8-16 Desember 2022. Tercatat, presiden masih berada di urutan kedua pada tingkat lembaga tinggi negara yang dipercaya dengan skor 12,6% di bawah TNI yang meraih skor 19,6%.
"Urutan ketiga ada Komisi Pemberantasan Korupsi (7%), kemudian MPR dan Kejaksaan Agung masing-masing (5,1%) dan Mahkamah Agung (4,7%) selisih 0,1% lebih rendah ketimbang Mahkamah Konstitusi (4,7%)," jelas Yunarto.
Pembenahan
Pembenahan terhadap kinerja Jokowi, lanjut dia, tidak terlepas dari tanda-tanda sejumlah menteri di kabinetnya yang hendak maju mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden.
Terlebih, ada juga menteri di kabinetnya yang sudah berseberangan dalam arah politiknya.
"Jadi untuk 2 tahun terakhir ini menjadi ujian buat pemerintahan dan presiden yang sudah tidak bisa maju kembali (untuk memperbaiki kinerja keseluruhan)," wanti dia.
Advertisement
Metode Survei
Sebagai informasi, metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan total responden sebanyak 1.220 orang yang diambil secara nasional.
Survei ini memiliki nilai margin of error sebesar 2,82% dengan quality control dari total sampel sebanyak 20%.