Tuntaskan Bantuan 11.417 Unit RTLH, Ganjar Targetkan 15 ribu di 2023

Saat ini, besaran bantuan RTLH lewat APBD Jateng sendiri nilainya Rp 12 juta dengan rincian Rp 10juta untuk material dan Rp 2 juta untuk padat karya.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Des 2022, 12:31 WIB
Diterbitkan 26 Des 2022, 10:00 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi Desa Paguyangan untuk meninjau bantuan Rumah Sederhana Sehat (Istimewa)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi Desa Paguyangan untuk meninjau bantuan Rumah Sederhana Sehat (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuntaskan target 11.417 bantuan Rumah Tak Layak Huni (RTLH) selama tahun 2022. Tahun depan, target bantuan RTLH ditambah menjadi 15ribu unit dan diharapkan tuntas di semester pertama 2023.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukaman Jateng, Arief Djatmiko, mengatakan target pemrov memberikan bantuan RTLH di tahun 2022 mencapai seratus persen.

"Target (tahun 2022) 11.417 (unit), sudah tersalurkan semua ke masyarakat seratus persen," katanya, Senin (26/12/2022).

Kepala Dinas yang akrab disapa Miko itu menjelaskan, jumlah bantuan RTLH yang diberikan telah berkembang sejak awal dimulai Ganjar tahun 2013.

"Dimulai 2013-2014 dengan hanya 900 unit. Dalam perkembangannya empat tahun terakhir angkanya berkisar di 11ribu unit," ucapnya.

Dia mengatakan, sasaran bantuan RTLH adalah masyarakat yang masuk dalan daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Disamping upaya untuk menuntaskan rumahnya sebagai bagian dari pengurangan biaya pengeluaran masyarakat, juga sebagai bagian upaya membangkitkan ekonomi, mulai tahun 2020 digencarkan juga padat karya," jelasnya.

Saat ini, besaran bantuan RTLH lewat APBD Jateng sendiri nilainya Rp 12 juta dengan rincian Rp 10juta untuk material dan Rp 2 juta untuk padat karya.

Miko menjelaskan, nilai untuk padat karya tersebut dibagi untuk enam orang yang bekerja selama tiga hari. Termasuk untuk konsumsi selama bekerja.

"Tahun kemarin (2021-2022) total yang tercover dalam padat karya itu lebih dari 33ribu orang pertahunnya," katanya.

Miko mengatakan, dari capaian-capaian tersebut diharapkan tahun 2023 akan meningkat lebih banyak hingga 40ribu.

"Upaya ini menjadi bagian dari komitmen Pemprov dan Bapak Gubernur selain memperbaiki rumah juga meningkatkan kualitas penghasilannya," ujarnya.

Miko mengatakan, bantuan RTLH secara tidak langsung telah mengungkit pertumbuhan ekonomi masyarakat. "Bisa dilihat penurunan angka kemiskinan cukup signifikan tahun kemarin," katanya.

Untuk itu, kata Miko, di tahun 2023 mendatang Gubernur Ganjar Pranowo akan menambah nilai bantuan RTLH. Yakni menjadi Rp 18 juta untuk material dan Rp 2juta untuk padat karya.

"Yang Rp 2juta tetap melekat sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Jadi tahun depan (total bantuan RTLH) Rp 20juta," tegasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tingkatkan Target Bantuan

Ganjar Pranowo meninjau pembangunan Rumah Sederhana Sehat bagi petani gula kelapa di Cilacap. (Istimewa).
Ganjar Pranowo meninjau pembangunan Rumah Sederhana Sehat bagi petani gula kelapa di Cilacap. (Istimewa).

Miko mengatakan selain nilai yang ditambah, Ganjar juga meningkatkan jumlah target bantuan RTLH sebanyak 15ribu unit.

"Kita akan coba percepatan-percepatan pada semester I, mudah-mudahan progresnya sudah lebih dari 80 persen. Harapan kami sih bisa selesai di semester I," ujarnya.

Kendala penyelesaian, lanjut Miko, bisa saja terjadi karena adanya perubahan data. Misalnya penerima bantuan meninggal dunia, atau pindah ke luar daerah.

"Tapi tahun ini seratus persen clear semua 11.417 unit," tandasnya.

Di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo, hingga tahun 2022 ini Disperakim mencatat telah membangun 1.041.894 unit Rumah Sehat Layak Huni bagi warga miskin di seluruh Jawa Tengah.

Capaian tersebut tidak bersumber dari satu pendanaan APBD saja. Tapi juga bersumber dari anggaran pemerintah pusat dan pemkab/pemkot. Dalam realisasi renovasi RTLH itu, Ganjar menerapkan sistem pembiayaan gotongroyong. Selain dari anggaran pemerintah, Ganjar  mengajak kerjasama sektor lainnya seperti Baznas, perusahaan swasta, BUMN, BUMD hingga filantrop.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya