Cuaca Ekstrem, Warga Diimbau Tak Menyebrang ke Kepulauan Seribu dari Pantura Tangerang

Cuaca ekstrem yang menyebabkan ombak besar dan angin kencang, melanda pantai utara di Kabupaten Tangerang.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 27 Des 2022, 09:41 WIB
Diterbitkan 27 Des 2022, 09:38 WIB
Salah satu pantai di kawasan wisata di Banten, pasca Tsunami menerjang pada Sabtu, 22 Desember 2018
Salah seorang warga Kota Tangerang ini, bersama suami dan anak semata wayangnya, menjadi salah satu korban selamat dari bencana alam tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Cuaca ekstrem yang menyebabkan ombak besar dan angin kencang, melanda pantai utara di Kabupaten Tangerang. Hal ini membuat jasa kapal penyeberangan ke Kepulauan Seribu Jakarta, dihentikan sementara.

Penyeberangan biasanya dilakukan dari kawasan Tanjung Kait dan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang. Terlebih lagi musim liburan seperti saat ini, biasanya warga berbondong-bondong ke Kepulauan Seribu untuk berlibur.

Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat.

Menurut dia, BPBD terus melakukan pemantauan di lokasi. Walaupun cuaca ekstrem, menjelang sore hari, air laut yang sebelumnya tinggi berangsur surut.

"Biasanya kalau menjelang sore air surut kembali," kata Ujat.

Makanya, untuk beberapa aktivitas pariwisata yang berada di laut Kabupaten Tangerang masih normal. Namun, penyeberangan ke Kepulan Seribu terdampak, tidak bisa dilakukan. Sebab, perahu penyeberangan tidak berani beroperasi.

 

Siaga dan Waspada

"Tetapi barusan info dari Camat Teluknaga, air laut sudah mulai surut dan pelelangan ikan yang di Cituis, Kecamatan Pakuhaji, tetap berjalan walaupun banjir," jelas Ujat.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat yang dekat di laut maupun nelayan untuk tetap siaga dan waspada. Untuk nelayan sebaiknya tidak melaut dulu selama cuaca masih ekstrem.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya