Ketum PBNU: Presiden Jokowi Berkenan Hadiri Harlah 1 Abad NU

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di Istana Merdeka Jakarta, Senin (2/1/2023).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Jan 2023, 17:05 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2023, 17:05 WIB
jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/12/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di Istana Merdeka Jakarta, Senin (2/1/2023).

Gus Yahya menyampaikan bahwa PBNU mengundang Jokowi untuk dapat hadir dalam acara Hari Lahir (Harlah) 1 Abad Nahdlatul Ulama yang akan digelar di Sidoarjo, Jawa Timur pada 7 Februari 2023. Menurut dia, Jokowi berkenan untuk hadir dalam acara ini.

"Kami mengundang Bapak Presiden untuk hadir di dalam beberapa acara utama itu, dan alhamdulillah Bapak Presiden berkenan untuk bisa hadir, mudah-mudahan tidak ada halangan," kata Gus Yahya usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/1/2023).

Menurut dia, puncak peringatan Harlah 1 Abad NU ini akan dihadiri oleh sekitar juta jemaah Nahdlatul Ulama. Tak hanya itu, para ulama-ulama dari berbagai negara seluruh dunia juga akan hadir pada acara puncak.

Disamping itu, NU juga menyelenggarakan beberapa kegiatan besar memperingati Hari Lahir 1 Abad yakni, Festival Seni Tradisi Islam Nusantara yang akan digelar 9 Januari di Banyuwangi.

Kemudian, Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) pada 15 sampai 21 Januari 2022 di Solo. Adapun Harlah 1 Abad NU akan ditutup dengan jalan sehat bersama pada 22 Januari.

"Kami tadi memohon berkenan Bapak Presiden untuk hadir di dalam kegiatan-kegiatan besar tersebut. Dan alhamdulillah beliau telah menyampaikan persetujuan prinsip untuk bisa hadir, terutama untuk tgl 7, tanggal 9, dan tanggal 22," jelasnya.

Dalam pertemuan itu, Yahya juga menyampaikan bahwa NU terus menindak lanjuti hasil kegiatan G20 Religion of Twenty atau R20 yang digelar pada November 2022 lalu. Termasuk, memperkuat hubungan dengan pihak-pihak pemimpin agama dan pemerintah India.

"Mudah-mudahan tahun depan bisa terlaksana juga R20 di India di bawah kepemimpinan presidensi India di dalam G20," tutur Yahya.

 

Lakukan Konsolidasi

Selanjutnya, Jokowi menginstruksikan agar Nahdlatul Ulama (NU) dapat terus melakukan konsolidasi secara intensif dalam menjalankan tugas dan menghadapi tantangan.

Yahya menyampaikan bahwa NU siap untuk mengabdi dan menciptakan hubungan dengan masyarakat yang lebih baik.

"Presiden memberi arahan agar Nahdlatul Ulama sungguh-sungguh melakukan konsolidasi secara intensif sampai ke basis, karena ke depan ini kita akan banyak sekali tugas dan tantangan yang harus kita hadapi," ujar Yahya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya