Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi menegaskan tak ada aturan pemilu yang dilanggar oleh bakal capresnya, Anies Baswedan ketika berkeliling Indonesia. Hal ini dikatakan Effendy untuk merespon sindiran Ketua Bawaslu Rahmat Bagja soal calon presiden yang safari politik sebelum waktunya.
"Mas Anies keliling republik tidak ada aturan yang dilanggar. Bahkan sangat positif untuk edukasi politik bagi warga. Yang baik dan terang benderang jangan dipandang dengan kacamata hitam dan hati kedengkian," kata Gus Choi, saat dihubungi merdeka.com, Senin (20/2/2023).
Baca Juga
Gus Choi mengatakan, tak ada aturan yang dilanggar oleh Anies lantaran hingga kini masa kampanye belum ditetapkan.
Advertisement
"Itu pemahaman UU yang dangkal. Sosialisasi calon pemimpin negara ya ke publik, kalau nanti sudah ada jadwal kampanye, dinamakan kampanye. Sekarang karena belum waktunya kampanye, ya kita ketemu siapa saja, di mana saja atas nama silaturrahim, anjangsana, jumpa publik, atau sosialisasi, dan lainnya. Itu tidak ada yang dilanggar. Bawaslu jangan mengada-ada," imbuh Gus Choi.
Hal yang sama dikatakan oleh Wakil Sekretaris Jenderal NasDem, Hermawi Taslim.
Dia menilai bakal capres Partai NasDem Anies Baswedan melakukan perjalanan ke berbagai daerah untuk mendengarkan suara hati rakyat.
"Kami berterima kasih atas komen ketua Bawaslu yang intinya tidak melarang kegiatan yang tengah kami lakukan. Menurut saya komentar itu merujuk pada ketentuan hukum yang berlaku, yang senantiasa kami taati. Perjalanan kami bersama Pak Anies, hanyalah memperkenalkan beliau, mengajak beliau untuk mendengar suara hati rakyat di berbagai wilayah," kata Hermawi.
Dia pun menegaskan, Partai NasDem dan Anies selalu mentaati aturan yang berlaku. Tak hanya itu, Hermawi menyebut, pihaknya tidak bisa membendung antusiame masyarakat saat Anies melakukan perjalanan ke berbagai daerah.
"Dari waktu ke waktu kami selalu evaluasi kok agar kegiatan kami tetap dalam koridor ketentuan yang berlaku," tegasnya.
"Kami kan tidak bisa melarang orang, ada relawan-relawan juga mereka kan mengorganisir diri sendiri," imbuh Hermawi.
Disindir Bawaslu
Sebelumnya, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menyinggung soal safari politik calon presiden (capres) ke sejumlah wilayah di Indonesia jelang pemilihan umum (Pemilu).
"Kemudian safari politik, kemudian ada mohon maaf nih, keliling terus, lama-lama kan ono opo iki (ada apa ini)? Capres itu doang yang keliling terus," kata Bagja dalam acara diskusi publik KedaiKOPI bertajuk OTW 2024 setahun jelang pemilu, mata rakyat tertuju ke KPU dan Bawaslu di Hotel Erian, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/2).
Bagja menjelaskan bahwa safari politik harusnya dilakukan di internal partai. Terlebih masa kampanye belum dibuka resmi. Sehingga, belum seharusnya melibatkan masyarakat di tempat umum.
"Nah, safari politik itu jadi persoalan bagi kita karena di internal partai seharusnya. Tidak usah melibatkan masyarakat. Sekarang jangan juga kita, kalau di internal partai oke lah, di gedung," kata dia.
Sumber: Alma Fikhasari/Merdeka.com
Advertisement