Liputan6.com, Jakarta - Anies Baswedan kian memperkuat citranya sebagai tokoh politik menjelang Pilpres 2024 dengan melakukan berbagai agenda. Terbaru, ia berjumpa dengan ratusan ibu-ibu pengajian di Istora Senayan.
"Alhamdulillah, dapat bersama-sama hadir dalam Tasyakur Milad ke-42 Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Istora Senayan," tulis Anies Baswedan di akun Instagramnya @aniesbaswedan.
Pada pertemuannya dengan ratusan ibu-ibu tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingat sosok ibu Tuty Alawiyah.
Advertisement
"Berbicara tentang BKMT tentu tak dapat dilepaskan dari sosok ibu Tuty Alawiyah, yang bukan hanya seorang ustadzah yang mampu memimpin ratusan Majelis Taklim hingga menjadi BKMT yang jangkauannya seluruh Indonesia, juga seorang ibu yang hebat dalam mendidik anak-anaknya. Karena kami mengenal Prof Dailami Firdaus dan para saudaranya merupakan pribadi-pribadi yang berhasil di bidangnya, tak hanya itu mereka juga amat guyub serta saling support."
Anies Baswedan juga menyoroti bahwa selama 42 tahun BKMT telah menjadi teladan keberhasilan pendidikan dalam keluarga.
"BKMT menjadi bukti bahwa pengajian menghasilkan ibu-ibu yang lebih berpengetahuan. Ibu-ibu yang punya bekal untuk mendidik anak-anaknya, membuat rumah yang mencerminkan nilai Islam dan akhlak yang baik."
"Terima kasih sudah diundang, dan terima kasih atas buku sebagai penghargaan, insya Allah BKMT semakin maju dan seluruh kebaikan dari BKMT menjadi catatan amal jariyah Allohuyarham Ibu Tuty Alawiyah," tulis Anies.
Sementara itu, di hari sebelumnya, Anies juga bertemu dengan 100 anak muda dari 34 provinsi se-Indonesia.
Iya menyebut pertemuan tersebut ia lakukan bersama 100 anak yang membawa 100 ide untuk Indonesia.
Beredar Hoaks Anies Baswedan Jadi Antek Uni Eropa
Hoaks terkait pemilu 2024 sudah mulai beredar. Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran dari hoaks tersebut.
Hal tersebut terkait kabar terbaru dari Anies yang mendapatkan posisi prestisius dari Universitas Oxford sebagai anggota dewan penasihat ASEAN Studies di universitas tersebut.Â
"Pengangkatan menjadi anggota board pada The Institute for ASEAN Studies, itulah kegiatan sore tadi di Universitas Oxford," ujar Anies Baswedan melalui Twitternya, Jumat (13/1).
Baru saja ia membagikan kabar itu, sudah ada hoaks politik yang beredar di Twitter. Anies dituduh sebagai antek Uni Eropa dan bisa membuka ekspor nikel yang sedang digugat di WTO.Â
"Jangan harap asing, terutama negara yang tergabung dalam Uni Eropa mendukung sosok yang pro pada kebijakan pemerintahan saat ini. Terutama kebijakan Jokowi atas penghentian ekpor SDA seperti nikel, bauksit dll. Ini kampanye terselubung untuk meningkatkan popularitas Anies," tulis akun @Pencerah___ pada Sabtu (14/1/2023).Â
Akun itu juga membagikan meme Anies Baswedan yang tampil salaman dengan seorang bule, dan ditulis dialog imajiner:Â nanti kalau jadi presiden, buka kran eksor nikel ya, Nies!
Sudah ada ratusan orang yang menyukai twit tersebut. Akun itu melanjutkan dengan mengaitkan jabatan di Oxford dengan Uni Eropa dan pemilu 2024.Â
"Anies sebagai antitesa Jokowi tentu diharapkan Uni Eropa agar jika menang pemilu 2024 nanti dapat memperlancar kran-kran ekspor dan mengeruk kembali SDA kita yang saat ini telah dihentikan," kata akun tersebut.
Â
Advertisement
Tak Sesuai Fakta
Ucapan dari akun tersebut tidak sesuai sejumlah fakta sederhana terkini. Semisal, Universitas Oxford berada di Inggris, bukan di daratan utama benua Eropa. Selain itu, Inggris juga bukan lagi bagian dari Uni Eropa, sebuah organisasi multilateral negara-negara daratan utama benua Eropa barat.Â
Inggris sudah keluar dari Uni Eropa pada 2019. Peristiwa itu dikenal dengan nama Brexit.Â
Pada akhir tahun lalu, gugatan Uni Eropa dinyatakan menang oleh WTO terkait protes larangan ekspor nikel. Pihak Inggris apalagi Universitas Oxford tidak terlibat dengan gugatan Uni Eropa. Saat ini, pemerintah Indonesia sedang mengajukan banding terhadap putusan WTO.