Tiba di Lanud Ranai, BNPB Siapkan Langkah Tanggap Darurat Bencana Longsor di Natuna

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, beserta rombongan telah tiba di Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/3/2023).

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 07 Mar 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2023, 19:00 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, beserta rombongan telah tiba di Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/3/2023).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, beserta rombongan telah tiba di Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/3/2023). (Dok. Humas BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, beserta rombongan telah tiba di Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/3/2023).

Suharyanto beserta rombongan tim BASARNAS tiba di Ranai setelah menempuh penerbangan selama kurang lebih 2 jam 40 menit dari Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta menggunakan pesawat Hercules C-130 TNI AU.

Setibanya di Ranai, cuaca terpantau mendung berawan dengan angin cukup kencang. Menurut otoritas bandara, cuaca seperti itu tidak memungkinkan apabila harus meneruskan perjalanan menuju Serasan yang menjadi lokasi bencana tanah longsor, baik melalui udara maupun jalur laut.

Menurut pantauan kondisi cuaca dari satelit Himawari, seperti dikutip dari siaran pers diterima, wilayah Natuna-Serasan-Serawak terpantau adanya kumpulan awan hujan dengan indikator warna oranye hingga merah.

Atas pertimbangan tersebut, maka Kepala BNPB memerintahkan agar menunda keberangkatan menuju Serasan hingga kondisi cuaca membaik sambil melakukan persiapan langkah-langkah tanggap darurat bersama pemerintah provins Keprii dan kabupaten Natuna.

Sebelumnya, direncanakan bahwa akan dilakukan perjalanan menuju Serasan pada malam hari menggunakan jalur laut. Pihak Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah menyiagakan satu kapal Ferry.

“Atas pertimbangan cuaca maka kami memutuskan untuk menunda dulu perjalanan sampai situasi dan kondisi memungkinkan, sambil berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dan menunggu 2 unit heli yang akan mendarat malam ini,” jelas Suharyanto.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pantau Perkembangan Cuaca

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, beserta rombongan telah tiba di Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/3/2023).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, beserta rombongan telah tiba di Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/3/2023). (Dok. Humas BNPB)

Lebih lanjut, Suharyanto mengintruksikan kepada seluruh otoritas agar terus memantau perkembangan cuaca. Apabila memungkinkan maka akan dilanjutkan perjalanan baik melalui udara maupun jalur laut dengan segera.

“Kami minta pihak terkait agar terus memantau dan melaporkan kondisi cuaca sehingga tim dapat melanjutkan misi ke Serasan,” kata Suharyanto.

Berdasarkan perkembangan data per sore ini pukul 17.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat tanah longsor menjadi 11 orang dan 6 sudah teridentifikasi. Sementara itu masih ada 47 orang masih dinyatakan hilang, 5 luka berat dan 3 luka sedang. Selain itu data pengungsian ada sebanyak 1.216 yang tersebar di empat titik.

“Yang meninggal bertambah jadi 11 orang. Enam orang sudah teridentifikasi,” Suharyanto menyudahi.

Infografis Petaka Banjir dan Longsor Aceh, Kalsel hingga Sulut. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Petaka Banjir dan Longsor Aceh, Kalsel hingga Sulut. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya