Kronologi Pembunuhan Lansia di Kalsel Saat Sedang Pertahankan Tanahnya, Diduga Libatkan Petinggi Perusahaan Tambang

Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Andi Rian menegaskan, akan mengusut tuntas kasus kematian Sabriansyah (60), seorang lansia yang tewas di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 01 Apr 2023, 15:43 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2023, 15:42 WIB
Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Andi Rian menegaskan, akan mengusut tuntas kasus kematian Sabriansyah (60), seorang lansia yang tewas di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Andi Rian menegaskan, akan mengusut tuntas kasus kematian Sabriansyah (60), seorang lansia yang tewas di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Liputan6.com, Jakarta Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Andi Rian menegaskan, akan mengusut tuntas kasus pembunuhan Sabriansyah (60), seorang lansia yang tewas di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Menurut Andi, lansia tersebut ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala usai mencoba mempertahankan tanah miliknya.

“Setiap tindakan kriminal harus diusut hingga tuntas, supaya memenuhi rasa keadilan di masyarakat,” kata Andi seperti dikutip Sabtu (1/4/2023). 

Andi menjelaskan, kronologis kematian korban terbilang tragis. Berdasarkan pengakuan pelaku, aksi keji mereka lakukan akibat disuruh oleh petinggi sebuah perusahaan tambang, PT JGA.

“Pelaku diduga diminta pimpinannya agar membuka portal itu dengan cara apapun,” jelas Andi.

Andi mengurai, portal tertutup tersebut adalah wilayah atau tanah milik korban yang coba dipertahankan. Hal tersebut turut didukung keterangan dari anak korban Mahyuni (40) selaku saksi.

“Bapak tewas setelah dikeroyok oleh puluhan orang menggunakan senjata di lokasi kejadian. Kronologi peristiwa itu menurut karena masalah lama dengan perusahaan tambang batubara di wilayah tersebut terkait lahan,” ujar Mahyuni.

Mahyuni meyakini, sang ayah mempunyai SHM lahan tersebut sejak tahun 2001 dan tidak pernah mendapatkan kompensasi ganti rugi apapun dari perusahaan itu. Keluarga pun sudah beberapa kali berupaya meminta haknya kepada perusahaan tersebut tapi selalu mendapatkan respon negatif.

“Hari ini tadi puncaknya, hari ini adalah yang kesekian kalinya kami ketemu sama mereka yang preman itu. Mereka datang dengan 5 buah mobil dan ada sekitar 30 orang,” ujar Mahyuni.

Mahyuni menyebut, mereka datang sekitar pukul 11.00 WITA, lalu turun salah satu orang dan mencarinya. 

“Kita ini keluarga mari kita bicarakan baik-baik, bagaimana kalau pemblokiran atau penguasaan fisik ini dibuka saja,” kata Mahyuni menirukan perkataan orang itu.

Nahas bukan itikad baik namun sebaliknya. Sang ayah jusrtu dihabisi dengan sebuah tembakan yang bersarang di kepala.

“Pada korban ada luka tembak di bagian kepala dan saat ini pelurunya sedang diuji balistik,” rinci Andi.

Satu Pelaku Ditangkap, Sisanya Buron

Andi memastikan, salah seorang pembunuh bernama Aya berhasil diburu dan dibawa ke Polres Banjar. Namun diyakini, aksi kriminal ini bukan dilakukqn seorang diri.

“Kami yakin pelaku tidak satu orang saja, karena dugaan kami masih ada dua pelaku lagi, dan sekarang masih dalam pencarian. Saya harap supaya bisa menyerahkan diri,” tegas Andi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kronologis Kejadian

Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Andi Rian menegaskan, akan mengusut tuntas kasus kematian Sabriansyah (60), seorang lansia yang tewas di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Andi Rian menegaskan, akan mengusut tuntas kasus kematian Sabriansyah (60), seorang lansia yang tewas di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Terkait kronologis kejadian, diketahui pada Rabu 29 Maret 2023 Sektar 12.15 WITA, di Jalan Hauling Batubara RT.03 Desa Mengkauk Kecamata Pengaron Kabupaten Banjar ditemukan korban atas nama Sabriansyah yang mendapatkan surat kuasa dari pemilik tanah atas nama Muhammad Bin Saad, untuk menjaga lokasi tanah.

Lokasi tanah sendiri  masih dalam proses gugatan di Pengadilan Negeri Martapura. Korban kemudian didatangi oleh pelaku 15 - 20 orang dengan menggunakan 5 unit mobil dan langsung mengejar korban kearah belakang rumah (kebun karet). 

Pada pelaku melakukan pengejaran terhadap korban, salah satunya lalu menembakan senjata api kurang lebih 5 kali, setelah itu korban ditemukan terdapat luka gorok pada leher dan luka tebas pada bagian kepala. Atas kejadian tersebut korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya