Golkar: Sebaiknya PDIP Gabung Koalisi Besar Dulu, Baru Bahas Capres

PDI Perjuangan terbuka untuk bergabung dengan koalisi besar partai pro pemerintah. Tetapi partai berlambang banteng itu menginginkan jatah calon presiden.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 06 Apr 2023, 15:05 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2023, 15:05 WIB
Dua Kubu Golkar Rebutan Ruang Fraksi
Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) terbuka untuk bergabung dengan koalisi besar partai pro pemerintah. Tetapi partai berlambang banteng itu menginginkan jatah calon presiden.

Menanggapi hal ini, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengatakan, sebaiknya PDIP bergabung dengan koalisi lebih dahulu. Baru bicara pencapresan ketika sudah di dalam.

"Sebaiknya bergabung dahulu baru kita sama-sama formulasikan mengenai pencapresan," kata Dave kepada wartawan, Kamis (6/4).

Penggabungan partai-partai pemerintah untuk membentuk koalisi besar bukan hal yang mudah. Partai-partai perlu sepakat dahulu untuk menetapkan agenda bersama.

"Ini kan penggabungan sejumlah partai yang sepakat untuk memutuskan kebijakan strategis yang amat besar dan penting," kata Dave.

Maka perlu pemahaman yang sangat kompleks. Serta bukan hal yang mudah untuk menyatukan partai-partai.

"Ini bukan hal yang mudah dan butuh pemahaman yang sangat kompleks," ujar Dave.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


PDIP Ingin Kader Internal Jadi Capres

PDI Perjuangan menegaskan posisi calon presiden harus dari partai berlambang banteng bila bergabung dengan koalisi besar. Menurut Ketua DPP PDIP Said Abdullah tawaran itu merupakan hal yang logis karena PDIP pemilik kursi terbesar di DPR.

Said mengatakan, PDIP menginginkan kader internal yang menjadi calon presiden

"PDIP kalau ngambil posisi capres, ya wajar-wajar saja, make sense lah. Bukan mau-maunya PDIP, enggak seperti itu. Logic. Sangat rasional," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/4).

PDIP bisa mengusung calon presiden dan calon wakil presiden sendiri. Tetapi PDIP tetap berpandangan perlunya kerjasama politik untuk membangun bangsa. Maka itu, PDIP tetap akan menjalin koalisi Pemilu 2024.

"Tapi kami PDIP, yang selalu berteriak membangun bangsa dengan cara gotong royong, itu artinya PDIP enggak mau sendirian, akan bekerja sama," ujarnya.


Pertemuan Jokowi dan 5 Ketum Parpol

Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan lima ketua umum partai pendukung pemerintah membuka peluang terbentuknya koalisi besar. Antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN, serta PPP dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) Gerindra-PKB, bersatu.

Jokowi menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono. Pertemuan digelar di tengah Silaturahmi Ramadan di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4).

Sumber: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

Infografis Ragam Tanggapan Ambisi Golkar Bangun Koalisi Besar di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Tanggapan Ambisi Golkar Bangun Koalisi Besar di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya