Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin di Kantor Kementerian Pertahanan Jakarta. Pada kesempatan tersebut, Prabowo memiliki konsen terhadap situasi global yang terus berkembang dan sangat dinamis.
“Indonesia sebagai negara yang menganut politik bebas aktif ingin menjadi sahabat bagi semua negara di dunia,“ kata Prabowo seperti dikutip dari Instagram pribadinya @prabowo, Selasa (6/6/2023).
Baca Juga
Prabowo memastikan, Indonesia juga mendukung langkah-langkah bijak serta upaya terciptanya ketertiban dan perdamaian dunia. Diketahui, soal pertahanan, RI dan Ukraina memiliki kerja sama pertahanan yang telah dirintis sejak tahun 1996.
Advertisement
Namun kerja sama itu baru terealisasi secara resmi sejak ditandatanganinya Defence Cooperation Agreement (DCA) antara RI dan Ukraina pada tahun 2016.
Sebelumnya, Prabowo juga mendapati kunjungan kehormatan dari Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius di Jakarta, Senin (5/6/2022). Keduanya membahas penguatan kerja sama pertahanan Indonesia dan Jerman.
“Jadi ini adalah pertemuan yang sangat baik dan sangat produktif. Hubungan bilateral dan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Jerman yang sangat baik sudah berlangsung lebih dari satu dekade. Kami bertekad untuk melanjutkan penguatan kerja sama dan saya berjanji akan melakukan kunjungan kehormatan balasan ke Jerman,” ungkap Prabowo.
Boris pun menyampaikan rasa terima kasih atas pertemuan tersebut. Menurut dia, ada sejumlahisu yang dibahas merujuk pada forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura beberapa waktu kemarin.
"Isu yang terkait Indo-Pasifik dari perspektif Jerman dan Eropa juga kami bahas seperti saat IISS Shangri-La Dialogue beberapa waktu lalu,” ujar dia.
Indonesia Mitra Terbaik Jerman
Boris mengatakan Indonesia telah menjadi negara mitra terbaik Jerman selama lebih dari satu dekade ini. Keduanya pun pada pertemuan itu membahas soal kerja sama pendidikan dan pelatihan.
“Saya ingin menggarisbawahi inisiatif ini dan kami terbuka untuk kerja sama lainnya yang akan dilaksanakan di tahun depan,” ujar Boris.
Sebagai salah satu bentuk kerja sama pertahanan kedua negara di bidang pendidikan, saat ini sebanyak 670 personel Kemhan dan TNI baik sipil maupun militer telah melaksanakan pendidikan di Jerman pada tahun 2022-2023.
Terdapat lima personel yang saat ini sedang melaksanakan pendidikan yang meliputi Cyber Security Seminar, Officer Training Information Visit, Basic Course Lofar Sonar Submarine Detection, Senior Executive Seminar (SES) dan Staff and Command College.
Selain di bidang pendidikan, terdapat forum kerja sama yang telah terbentuk dengan Jerman, yaitu Dialog Pertahanan Indonesia-Jerman (IGSPST – Indonesia Germany Security and Policy Staff Talks) yang diselenggarakan secara bergantian setiap tahun.
Advertisement