Momen Megawati Minta Teliti Ulang Jumlah Pulau di Indonesia

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sempat meminta meneliti ulang terhadap jumlah pulau yang berada di Indonesia. Hal tersebut disampaikannnya dalam penutupan Rakernas III PDIP, Kamis 8 Juni 2023.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 10 Jun 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2023, 10:00 WIB
Puan Maharani dan Hasto Kristyanto
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, dalam rakernas hari ke-3, akan ada kejutan yang disampaikan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sempat meminta meneliti ulang terhadap jumlah pulau yang berada di Indonesia. Hal tersebut disampaikannnya dalam penutupan Rakernas III PDIP, Kamis 8 Juni 2023.

Awalnya, Megawati  mengukuhkan diri sebagai satu-satunya pimpinan parpol di Indonesia yang terus menggerakkan cinta lingkungan hidup, memperjuangkan kelestarian alam dan lingkungan. Dalam rakernas III PDIP, Megawati menginstruksikan secara langsung kepada seluruh jajaran Partai untuk menjaga dan  memelihara laut dan lingkungan hidup secara serius dan sungguh-sungguh.

Sebagai contoh, Megawati mengaku telah menginstruksikan kepada Gubernur Bali dan sekaligus Ketua DPD PDIP Bali (Wayan Koster) agar membuat konsep masa depan 100 tahun Bali.

"Saya meminta agar membuat konsep masa depan 100 tahun Bali, karena harus dikompilasi dengan perubahan lingkuan dan global warming," ungkap Megawati.

"Jangan pernah terlupakan bahwa kita satu-satunya negara kepulauan terbesar di dunia. Dan laut dapat membuka ruang bagi jutaan penciptaan lapangan kerja, sekiranya ini digarap serius dari hulu ke hilir," paparnya.

Selaku Ketua Umum PDIP, Megawati mengaku bangga kerena sikap dan kebijakan partai telah menempatkan laut sebagai jalan masa depan.

"Saya berbangga bahwa PDIP menempatkan laut sebagai jalan masa depan kita," jelasnya.

Namun, ia meminta agar dilakukan penelitian ulang terkait jumlah pulau-pulau di Indonesia karena data resmi yang disebutkan saat ini adalah 17 ribu pulau, padahal saat ia menjabat sebagai presiden dilakukan penghitungan yang jumlahnya 22 ribu pulau Indonesia.

"Daratan dan lautan nusantara ini sebenarnya selalu disebut secara resmi jumlahnya 17 ribu pulau. Ketika saya jadi presiden, saya meminta penelitian ulang berapa sebenarnya pulau-pulau di seluruh Indonesia. Pada waktu itu sudah disebutkan. Sebenarnya bukan 17 ribu, tapi 22 ribu pulau," jelas Megawati.

Megawati Minta Pulau di Indonesia Harus Dimanfaatkan Maksimal

Putri dari Proklamator Kemerdekaan RI, Ir. Soekarno ini pun meminta agar dilakukan penelitian ulang, karena saat ini yang resmi disebut hanya 17 ribu pulau.

"Karena ini sudah sebagai keputusan, maka menurut saya ini harus diteliti ulang," tegasnya.

Presiden ke-5 RI ini meminta agar pulau-pulau di Indonesia ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

"Pulau-pulau ini harus dimanfaatkan melalui politik tata ruang, pembangunan koridor strategis, dan sekaligus memastikan keberpihakan  PDI Perjuangan terhadap kelestarian lingkungan," jelas Megawati.

Tak hanya itu, Presiden ke-5 RI ini pun telah memerintahkan kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk intensif melakukan penelitian terhadap laut Indonesia, sehingga bisa diinventarisasi apa-apa saja yang terkandung didalamnya.

"Saya telah perintahkan BRIN untuk terus melakukan penelitian laut kita, supaya mengetahui arus apa saja yang masuk ke lingkaran arus laut Indonesia. Jenis ikan apa saya yang kita hasilkan, dan rumput laut apa saja yang harus kita lestarikan," tegasnya.

Selanjutnya, Bu Megawati menyinggung tentang Plasma Nutfah yang perlu dipatenkan sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)

"Seperti tadi disebutkan dalam rekomendasi plasma nutfah. Saya telah memutiskan secara hukum bekerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM untuk mempertegas dalam penanganan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), agar yang memberikan hasil itu dipatenkan," tuntas Ibu Megawati.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya