Liputan6.com, Jakarta - Menjelang kongres PDI Perjuangan (PDIP), beredar spanduk-spanduk provokatif yang menyerang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ketua DPP PDIP Ronny Talapessy memastikan pihaknya akan mengusut dan menelusuri pembuat spanduk tersebut.
"Kita telusuri, jelas aksi pemasangan spanduk ini sangat terorganisir," kata Ronny kepada wartawan, Sabtu (21/12/2024).
Advertisement
Baca Juga
Terkait dugaan otak di balik penyebaran spanduk, Ronny tidak menyebutkan nama. Namun ia menduga pelaku adalah pihak yang terganggu dengan ketegasan Megawati.Â
Advertisement
"Siapa pelakunya? Dugaan saya adalah pihak-pihak yang merasa terganggu dengan ketegasan dan konsistensi Ibu Megawati Soekarnoputri terhadap persoalan-persoalan kebangsaan," ucap Ronny.
Menurut Ronny, pihaknya telah membuat laporan ke pihak kepolisian belum diterima.
"Kami sudah mencoba membuat laporan polisi di SPKT Polda Metro Jaya, tapi belum diterima. Tapi  kami tetap meminta aparat kepolisian bertindak, karena itu adalah bentuk provokasi." pungkas Ronny.
Pihak DPP PDI Perjuangan (PDIP) sebelumnya mempermasalahkan beredarnya spanduk-spanduk bernada negatif bermunculan jelang kongres partai yang akan digelar tahun depan.
Berdasarkan pantauan Jumat (20/12/2024), sejumlah spanduk terpajang di sejumlah lokasi di Jakarta yang mempelesetkan nama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi Partai Demokrasi Ilegal Indonesia (PDIP).
Dalam spanduk berwarna merah itu juga terlihat adanya wajah Megawati Soekarnoputri.
Tak hanya itu, dalam spanduk itu juga bertuliskan DPP PDIP 2019-2024 legal sesuai UU nomor 2 Tahun 2011 Tentang Parpol. Kemudian, tertulis juga DPP PDIP 2024-2025 ilegal karena tanpa kongres.
Selanjutnya, ada juga tulisan dalam spanduk itu yakni SK Menkumham No.M.HH-05 AH.11.02 Tahun 2024 ilegal. Dalam spanduk itu juga tertulis dengan huruf capital dan besar yaitu 'MEGAWATI ILEGAL'.
Â
Desak Polisi Tangkap Pelaku
Semua spanduk yang terpasang di beberapa lokasi itu dengan tulisan atau isi yang sama, namun berlatar warna yang berbeda-beda. Mulai dari merah, hitam hingga putih.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Deddy Sitorus mendesak kepolisian untuk turun tangan menangkap para pelaku.
"Kami menyerukan kepada polisi agar mencari tahu siapa aktor di belakang itu," kata dia di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2024).
Deddy mengamati banyak spanduk-spanduk yang menyerang kehormatan dan kewibawaan partai terpasang di daerah-daerah strategis, bahkan ring dua, seperti Kuningan, Rasuna Said. Menurut dia, sangat aneh jika polisi tidak bisa mengidentifikasi pemasang spanduk.
"Karena di mana-mana ada CCTV dan daerah-daerah itu selalu harusnya adalah daerah yang steril karena banyak misalnya kedutaan dan sebagainya," ujar dia.
Deddy menduga Ini adalah upaya sistematis dan struktur untuk menyerang atau diistilahkan dengan mengawut-awut PDIP.
"Tidak mungkin dilakukan masyarakat biasa. Ini adalah upaya sistematis dan terstruktur," ujar dia.
Terkait hal ini, Deddy mengatakan, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri telah meminta kadernya untuk bersiap siaga.
"Diserukan kepada seluruh jajaran partai agar bersiap-siaga untuk melawan berbagai bentuk upaya untuk menyerang PDI Perjuangan, dalam bahasa Ibu Megawati mengawut-awut dan kira-kira seperti itu, mengacak-acak PDI Perjuangan," ujar dia.
  Â
Â
Advertisement