Keadaan Dunia Tak Normal, Jokowi Ingatkan Relawannya Jangan Salah Pilih Pemimpin

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan para relawan Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) untuk tidak salah dalam memilih pemimpin. Pasalnya,kata dia, kondisi dunia saat ini masih dalam ketidakpastiaan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 19 Jun 2023, 07:30 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2023, 07:30 WIB
Presiden Joko Widodo Hadiri Nusantara Bersatu
Presiden Joko Widodo menyapa relawan saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Gerakan Nusantara Bersatu dari berbagai elemen relawan Jokowi itu untuk menyelaraskan persepsi barisan satu komando di bawah arahan Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan para relawan Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) untuk tidak salah dalam memilih pemimpin. Pasalnya,kata dia, kondisi dunia saat ini masih dalam ketidakpastiaan.

Bahkan, kata dia, para ahli dan pakar memprediksi ketidakpastiaan ini masih akan terjadi hingga 10 tahun kedepan. Tak hanya itu, krisis keuangan dan krisis pangan juga akan makin mengerikan sehingga banyak negara yang penduduknya kelaparan karena harga kebutuhan pokok naik.

"Oleh sebab itu, jangan salah memilih pemimpin karena keadaan dunia tidak normal. Geopolitiknya karena perang, juga geoekonominya bergeser," kata Jokowi dalam Rapimnas Bara JP di Bogor Jawa Barat, Minggu 18 Juni 2023.

Dia belum bisa memprediksi negara-negara mana saja yang akan menjadi kawan. Jokowi menekankan Indonesia tak boleh salah menentukan pilihan.

"Ini nanti enggak tau kawan ini jadi kawan ini atau tidak. Yang dulu musuhan menjadi sambung ndak. Karena kita lihat mungkin masih dalam jangka 3 tahun. Bisa dua tahun, bisa tiga tahun, bisa lima tahun. pergeserannya ke mana," jelasnya.

"Siapa akan berkawan dengan siapa. Negara gede dengan negara gede. Nanti negara gede dan negara kecil atau posisi ini yang kita harus tahu dan jangan sampai salah menentukan," sambung Jokowi.

 

Tahun Krusial Bagi Indonesia

Menurut dia, 13 tahun kedepan merupakan tahun yang sangat krusial bagi Indonesia. Dia menuturkan Indonesia bisa terjebak sebagai negara berkembang dan middle income trap apabila keliru mengarahkan haluan.

"Negara di Amerika Latin tahun 60-an, tahun 50-an itu sudah menjadi negara berkemabng, tapi sampai saat ini tetap masih menjadi negara berkembang. Ada siklus surut, ini yang kita tidak, karena dari para pakar global menyampaikan Indonesia memiliki kesempatan dalam 13 tahun ini ke depan," tutur dia.

Oleh sebab itu, Jokowi menegaskan bahwa kepemimpinan 2024 hingga 2029 sangat menentukan nasib Indonesia kedepannya. Sehingga, dia mengingatkan Indonesia harus bisa mengambil peluang agar dapat melompat menjadi negara yang lebih baik.

"Kepemimpinan 2024 sangat menentukan. Kepemimpinan 2029 sangat menentukan, kepemimpinan di 2034 sangat menentukan. Kita diberi kesempatan. Kita diberi kesempatan, tapi kalau enggak bisa mengambil peluang dan kesempatan ini. Ini yang perlu saya ingatkan agar kita semuanya bekerja keras," pungkas Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya