Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Mulyanto mempertanyakan alasan PT Pertamina menyewa gedung untuk kantor pusat di Gambir, Jakarta Pusat. Mulyanto heran lantaran Pertamina yang punya banyak aset harus menyewa gedung kantor pusat.
Politikus PKS ini mengatakan, belum tahu gedung milik siapa yang disewa Pertamina. Ia duga ada main belakang.
Baca Juga
"Yang sekarang saya belum tahu, apakah jangan-jangan ada main, orang disewa gitu akhirnya boros," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Advertisement
Mulyanto mengaku bingung kenapa Pertamina harus menyewa gedung. Aset-aset Pertamina banyak di Jakarta. Dengan banyaknya aset dan sumber daya tersebut, Pertamina disarankan olehnya bisa membangun gedung sendiri.
"Harusnya kan banyak aset-aset Pertamina di sini, gedung aja kok sampai sewa. Sampai saat ini enggak ada kabar ya terbesit informasi gangguan gangguan ya. Pertamina masih sehat-sehat terus," jelasnya.
Ahok Sebut Sewa Gedung Pertamina di Gambir Mahal
Mulyanto mengaku bakal menanyakan kepada Pertamina persoalan sewa gedung kepada Dirut Pertamina saat rapat.
"Mungkin nanti saya singgung. Saya tanya saat RDP Bu bagaimana ini gedung punya siapa, uang 300 M, ini bangun sendiri saja. Dari pada kontrak beli saja kita cicil," jelasnya.
Sementara itu, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok menyebut bahwa selama ini di Jakarta Pertamina menyewa kantor di atas lahan seluas 92 ribu meter persegi.
Kantor ini yang menjadi kantor pusat Pertamina ada di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.
"Nilai sewanya Rp328 miliar per tahun. Jadi, juga tidak murah," kata Basuki.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement