Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Majelis Pakar Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP), Fernita Jubahar Amirsyah memberikan apresiasi kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang dekat dengan ulama. Salah satunya tokoh ulama terkemuka Habib Luthfi bin Yahya.
“Kedekakataan Pak KSAD dengan ulama itu sudah menjadi pengetahuan umum. Kita tidak meragukan beliau dengan Habib Luthfi,” ujar Fernita, Sabtu (21/7/2023).
Baca Juga
Hal ini disampaikan Fernita terkait keakraban dan kemesraan KSAD Dudung dengan Habib Luthfi saat mereka meresmikan Tugu Perjuangan Pakalongan belum lama ini. Fernita menilai, sosok kepemimpinan jenderal Dudung memang tak bisa dipisahkan dari ulama.
Advertisement
“Karena kita tahu bahwa Pak KSAD ini dari keluarga religius. Keturunan dari Walisongo, Syarif Hidayatullah,” katanya.
Apalagi, kata Fernita, Jenderal Dudung menyadari bahwa dalam sejarahnya TNI memang dekat dengan ulama. Karenanya, kedekatan mantan Pangkostrad itu dengan ulama tanah air perlu didukung semua kalangan.
“Jadi Pak Dudung tahu betul bahwa TNI dan ulama tidak bisa dipisahkan. Kemitraan TNI dan ulama sangat erat dan menjadi penentu kemenangan Indonesia melawan penjajah. Warisan ini yang ingin Pak Dudung pertahankan,” paparnya.
Fernita menambahkan bahwa selama menjadi orang nomor satu di kesatuan TNI AD, Jenderal Dudung memang sudah sering melakukan kunjungan ke pesantren, menemui kiai, ustaz, santri dan habaib. Hal ini dilakukan karena KSAD Dudung tetap ingin menjadikan ulama sebagai panutan dalam menjaga keamanan, persatuan dan kesatuan Indonesia dari segala macam bentuk ancaman.
“Jadi kebersamaan TNI dan ulama, santri, dan habaib yang sudah terbangun selama ini ingin diteruskan oleh pak KSAD,” tambah Fernita.
Mengenang Pahlawan yang Gugur di Pekalongan
Diberitakan sebelumnya, KSAD Dudung dan Habib Luthfi meresmikan Tugu Perjuangan Pakalongan. Dalam kesempatan itu, Dudung menyampaikan ucapan terima kasih kepada Habib Luthfi bin Yahya serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan pembangunan Tugu Perjuangan Pekalongan.
"Tugu Perjuangan Pekalongan ini dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang, serta untuk mengenang nilai-nilai perjuangan rakyat Pekalongan dalam pertempuran melawan penjajah pada tanggal 3 Oktober 1945. Pertempuran yang telah mengakibatkan 37 pejuang gugur, dan 12 lainnya mengalami kecacatan," kata KSAD Dudung.
Advertisement