PAN Perjuangkan Ulama NU KH Abdul Chalim Jadi Pahlawan Nasional

Dia mengatakan bahwa proses agar KH Abdul Chalim untuk menjadi pahlawan nasional sangat panjang. Oleh sebab itu diperlukan kolaborasi antara PAN dan NU untuk mengawal keberhasilan dalam urusan administrasi tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jul 2023, 14:58 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2023, 14:52 WIB
Temui F-PAN, Masyarakat Keluhkan Penambangan Gunung Gede dan Merdeka Banten
Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Partai Amanat Nasional (PAN) sangat getol memperjuangkan ulama Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdul Chalim sebagai pahlawan nasional. Perjuangan tersebut juga tidak terlepas dari bentuk kedekatan hubungan PAN dan NU.

“Almarhum KH Abdul Chalim itu seorang ulama besar, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), pejuang kemerdekaan dan politisi religius. Sehingga tidak ada alasan jika beliau tidak dinobatkan sebagai pahlawan,” kata Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto dikutip Senin (24/7/2023).

Dia mengatakan bahwa proses agar KH Abdul Chalim untuk menjadi pahlawan nasional sangat panjang. Oleh sebab itu diperlukan kolaborasi antara PAN dan NU untuk mengawal keberhasilan dalam urusan administrasi tersebut.

"Insha Allah kita harus yakin. Usaha kita akan terus maksimalkan, agar KH Abdul Chalim menyandang gelar pahlawan nasional. Kita pun akan terus mengawal administrasi, dokumen dan persyaratannya lainnya agar ini bisa terwujud," ucapnya.

Lebih lanjut, perjuangan PAN ini mengisyaratkan partai besutan Zulkifli Hasan tersebut semakin erat dan hangat dengan NU. Terlebih beberapa waktu lalu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mempersilakan warga nahdliyin untuk memilih PAN.

Selain itu, tokoh-tokoh NU dari sejumlah wilayah juga banyak yang saat ini merupakan kader dari PAN, seperti Gus Syaiful Nuri (Mas Ipung) dari Pondok pesantren Sidogiri Pasuruan, Gus Ahmad Abdul Qodir dari pondok pesantren Syaikh Abdul Qodir Jailani.

Hal tersebut juga turut membuktikan bahwa kader PAN beragam, tidak hanya Muhammadiyah saja, namun juga berisi dari NU. “Ada anggota PAN dari NU, Muhammadiyah, dan MA juga ada,” ungkapnya.


Massa NU di Situbondo Dukung PAN

Massa Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Situbondo mendeklarasikan dukungan untuk memenangkan Partai Amanat Nasional (PAN) pada Pemilu 2024. Deklarasi dihadiri para kiai dan tokoh masyarakat NU se-Situbondo.

“Kumpulnya kami di sini sebagai langkah awal untuk terus istiqomah mendukung PAN. Partai yang sangat fokus memperdulikan nasib rakyat kecil,” kata Koordinator Deklarasi Kiai dan Warga Situbondo, Dedi Sundoro, Jumat (21/7/2023).

Dia mengungkapkan, PAN telah bertransformasi dan semakin menjadi pilihan lantaran memiliki pandangan yang sama dengan NU. Partai berlambang matahari terbit ini, mampu menjadi partai politik (parpol) penengah bagi seluruh masyarakat dengan beragam latar belakang.

Untuk itu, Dedi menegaskan para kiai dan masyarakat se-Situbondo memiliki keyakinan penuh bakal menjadikan PAN sebagai pilihan utama pada pemilu mendatang. Tidak hanya itu dia juga menyampaikan akan terus menyosialisasikan PAN ke berbagai kalangan masyarakat di Situbondo dan Jawa Timur.

“Dukungan yang kita berikan buat PAN juga sebagai bentuk komitmen dari masyarakat, yang melihat nilai-nilai yang diperjuangkan PAN sesuai dengan prinsip yang dipegang teguh oleh NU,” jelasnya.

Lanjut Dedi tidak mengherankan bila kini PAN menjadi parpol yang banyak digandrungi semua kalangan umat Islam di Tanah Air. Tanpa terkecuali bagi para Nahdliyin atau sapaan akrab bagi masyarakat dari kalangan NU.

“PAN menjadi partai yang terbuka terhadap semua golongan tidak terkecuali bagi kiai dan warga NU Situbondo,” imbuhnya.

Menurut Dedi berbagai gagasan yang dikemukakan PAN selaras dengan aspirasi yang disampaikan masyarakat kepada seluruh kader PAN. Utamanya tentu menyoal peningkatan kemaslahatan hidup para kiai dan warga NU.

Infografis  Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya