Cuaca Indonesia Hari Ini Senin 31 Juli 2023: Sebagian Kota Besar Dominan Cerah Berawan

Kondisi cuaca cerah dan cerah berawan di langit Indonesia tersebut juga diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bakal terjadi pada siang hingga malam hari.

oleh Maria Flora diperbarui 31 Jul 2023, 07:45 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2023, 07:45 WIB
Ilustrasi Cuaca Jakarta
Cuaca Jakarta Cerah Berawan (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca cerah berawan mendominasi sebagian besar kota di Indonesia hari ini, Senin (31/7/2023). Seperti pagi ini, cuaca cerah tersebut terjadi untuk wilayah Denpasar, Banda Aceh, Yogyakarta, Jakarta Pusat, Gorontalo, Jambi, Bandung, Semarang.

Kemudian Palangkaraya, Samarinda, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Bandar Lampung, Ternate, Mataram, Kota Jayapura, Manokwari, Pekanbaru, Mamuju, Kendari, Manado, Palembang, dan banyak lagi. 

Kondisi cuaca cerah dan cerah berawan di langit Indonesia tersebut juga diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bakal terjadi pada siang hingga malam hari.

Meski ada sejumlah titik yang dilaporkan turun hujan ringan, seperti Ambon, Bengkulu, Pekanbaru, Palembang serta Kota Medan. 

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia hari ini selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Cerah   Cerah Berawan  Cerah 
 Denpasar  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Serang  Berawan   Cerah Berawan  Berawan
 Bengkulu  Hujan Ringan Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Yogyakarta  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Gorontalo  Cerah Berawan  Cerah  Cerah
 Jambi Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
 Bandung Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
 Semarang Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
 Surabaya Cerah Cerah Cerah
 Pontianak Cerah Cerah Berawan Cerah Berawan
 Banjarmasin Cerah Berawan Cerah Berawan
 Palangkaraya Cerah Berawan Berawan Berawan
 Samarinda Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
 Tarakan Berawan Cerah Cerah
 Pangkal Pinang Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
 Tanjung Pinang Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
 Bandar Lampung Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
 Ambon Hujan Ringan Hujan Ringan Berawan Tebal
 Ternate Cerah Berawan Berawan Berawan
 Mataram Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
 Kupang Cerah Cerah Berawan Cerah Berawan
 Kota Jayapura Cerah Berawan Berawan Berawan
 Manokwari Cerah Berawan Berawan Berawan
 Pekanbaru Cerah Berawan Berawan Hujan Ringan
 Mamaju Cerah Berawan Berawan Berawan
 Makassar Cerah Cerah Berawan
 Kendari Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
 Manado Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
 Palembang Cerah Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan
 Padang Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
 Medan Cerah Berawan Cerah Berawan Hujan Ringan

BMKG Prediksi Puncak El Nino pada Agustus-September, Dampaknya Mulai Terasa

Waduk di Batam Terancam Mengering, karena El Nino?
Warga Batam di Kepulauan Riau terancam mengalami krisis air bersih. Volume air di sejumlah waduk di Batam pun mulai mengkhawatirkan.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) prediksi puncak terjadinya El Nino pada Agustus-September 2023. BMKG pun mengingatkan semua pihak terkait dampak yang ditimbulkan fenomena El Nino yang mulai terasa.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menuturkan, El Nino sesuai hasil prediksi sudah mulai terjadi di Indonesia sejak Juli. Akan tetapi, sesuai hasil prediksi juga, ia menuturkan, El Nino masih lemah pada awal Juli.

Dwikorita menuturkan, dalam hal ini dampak El Nino pada awal Juli masih kurang signifikan atau kurang terasa karena El Nino masih lemah. Demikian mengutip dari Antara, Kamis 20 Juli 2023.

Namun, beberapa hari lalu, sesuai hasil prediksi, indeks El Nino semakin menguat dari yang awalnya masih lemah mulai menjadi moderat.

“Ini baru mulai menjadi moderat. Makanya kami terus gencar mengimbau, mengingatkan, dengan El Nino yang semakin moderat atau semakin menguat, tentunya dampaknya akan menguat juga,” ujar dia.

Dampak El Nino

Ilustrasi Liputan Khusus El Nino
Ilustrasi Liputan Khusus El Nino

Dwikorita menuturkan, puncak terjadinya El Nino akan berlangsung pada Agustus-September. Hal itu akan berakibat pada musim kemarau yang lebih kering dari kemarau saat tidak terjadi El Nino seperti pada 2020, 2021, dan 2022.

Ia menuturkan, jika kondisinya semakin kering, dampak lanjutnya adalah lahan dan hutan menjadi mudah terbakar.

“Itu yang harus diantisipasi, dicegah, jangan mudah membuang puntung rokok atau menyulut di lahan atau di hutan,” tutur dia.

Dia mengatakan, El Nino juga berdampak ke petani karena air semakin kurang sehingga  sektor pertanian akan terganggu.

Dengan demikian, BMKG sejak awal 2023 sudah melakukan persiapan, salah satunya dengan menggelar Sekolah Lapangan Iklim bagi petani agar dapat beradaptasi selama terjadinya El Nino dengan menyesuaikan pola tanam.

“Tentunya kami bekerja sama dengan dinas-dinas pertanian di berbagai daerah di Indonesia,” ujar dia.

  

Infografis Tips Hadapi Cuaca Ekstrem agar Tetap Selamat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tips Hadapi Cuaca Ekstrem agar Tetap Selamat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya