Firli Bahuri Angkat Bicara Soal Teror Karangan Bunga ke Pimpinan KPK

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri angkat bicara soal adanya teror dan kiriman karangan bunga kepada pejabat struktural dan sejumlah pimpinan KPK.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2023, 00:00 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2023, 00:00 WIB
KPK Terkait Hasbi Hasan
"Untuk kepentingan penyidikan, maka tim penyidik melakukan penahanan terhadap tersangka HH selama 20 hari," ujar Firli Bahuri dalam keterangannya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri angkat bicara soal adanya teror dan kiriman karangan bunga kepada pejabat struktural dan sejumlah pimpinan KPK. Firli mengaku, pihaknya hingga kini belum mengetahui siapa sosok yang mengirim karangan bunga tersebut.

Diketahui, Karangan bunga ini datang setelah lembaga antirasuah mengungkap kasus suap pengadaan alat di Basarnas yang diduga melibatkan Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi.

"Jadi kita tidak tahu, tapi yang pasti betul ada kiriman karangan bunga kepada pejabat pimpinan KPK, termasuk juga dalam struktural KPK itu kami tidak bisa bantah memang ada," kata Firli kepada wartawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (31/7).

Firli menyebut, pihaknya tengah mendalami siapa pengirim sesungguhnya karangan bunga tersebut.

"Tapi yang bisa kami pastikan pengirim bunga itu adalah toko bunga, nanti untuk siapa yang kirim sesungguhnya harus kita dalami saya tidak berani menyampaikan," ujarnya.

Selain mendalami, Firli juga telah melaporkan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Karena menurutnya, hal ini merupakan tanggungjawab daripada kepolisian.

"Tapi hal ini sudah kami sampaikan kepada Kapolri, begitu kami mendapat berita ada kiriman bunga kami sampaikan kepada Kapolri," tegasnya.

"Karena itu adalah tanggungjawab kepada Kapolri untuk mengungkap siapa yang menyuruh mengirim bunga, darimana bunga itu dikirim, kapan dibuat, siapa pemesannya. Itu tugasnya Kapolri," pungkasnya.

Pimpinan KPK Akui Dapat Teror Karangan Bunga

Dugaan Korupsi Bansos COVID-19, Bupati Bandung Barat dan Anaknya Resmi Huni Rutan KPK
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron saat rilis penahanan Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna dan anaknya Andri Wibawa di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (9/4/2021). KPK menahan keduanya terkait dugaan korupsi pengadaan barang tanggap darurat pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron membenarkan dirinya mendapatkan ancaman atau pun teror dalam beberapa hari terakhir. Teror terjadi usai KPK mengungkap adanya tindak pidana suap di Basarnas yang diduga melibatkan Kepala Basarna Marsekal Madya Henri Alfiandi.

Awalnya Ghufron membahas soal adanya pihak yang sengaja ingin membunuh karakternya dengan menyebut dirinya mengikuti akun porno di media sosial. Usai membahas hal tersebut, Ghufron mengakui juga adanya pihak yang tengah meneror dirinya.

"Akhirnya mohon masyarakat memahami pembunuhan karakter ini terjadi pada hari Jumat malam 28 Juli 2023, ketika kami dalam beberapa hari ini sedang banyak mendapat tantangan dan ancaman atau terror nyawa dan kekerasan, yang disampaikan ke WhatsApp mau pun karangan bunga yang dikirim ke rumah-rumah struktural dan pimpinan KPK karena memberantas korupsi," ujar Ghufron dalam keterangannya, Senin (31/7/2023).

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Infografis Ragam Tanggapan Kisruh Penetapan Tersangka Suap Kabasarnas. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Kisruh Penetapan Tersangka Suap Kabasarnas. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya