Usulan Heru Budi Tekan Polusi Jakarta: WFH Bagi ASN hingga Kendaraan 2.400 Cc Wajib Pertamax Turbo

Heru mengatakan, WFH di lingkup ASN DKI dapat mengurangi mobilitas kendaraan hingga 60 persen. Heru ingin kementerian mempertimbangkan kebijakan WFH bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di linkungannya masing-masing.

oleh Winda Nelfira diperbarui 15 Agu 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2023, 15:20 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat berkunjung ke Pulau Pramuka, Kabupaten  Kepulauan Seribu memantau giat Pasar Murah dan Pembagian Sembako. (Liputan6.com/Winda Nelfira)
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat berkunjung ke Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu memantau giat Pasar Murah dan Pembagian Sembako. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengusulkan, kendaraan bermotor 2.400 Cc di Jakarta wajib menggunakan bahan bakar Pertamax Turbo. Menurut Heru, langkah ini sebagai salah satu upaya menekan emisi dari kendaraan yang menyebabkan polusi udara.

Hal ini disampaikan Heru Budi usai menggelar Rapat terbatas (Ratas)  peningkatan kualitas udara di kawasan Jabodebek arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri terkait di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

"Kami usulkan, di Jakarta untuk kendaraan 2400 cc sebaiknya harus disiplin menggunakan Pertamax Turbo," kata Heru secara daring melalui siaran Youtube Sekretariat Presiden, dikutip Senin (14/8/2023).

Selain itu, Heru menyampaikan pada Ratas juga dibahas penerapan sistem bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) di lingkungan Aparatus Sipil Negara (ASN) DKI Jakarta. 

Dia menyebut, WFH di lingkup ASN DKI dapat mengurangi mobilitas kendaraan hingga 60 persen. Oleh sebab itu, Heru ingin kementerian mempertimbangkan kebijakan WFH bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di linkungannya masing-masing.

"Kami tadi membahas WFH mengurangi transportasi yang digunakan oleh PNS DKI Jakarta ini ya WFH itu 50 persen, 50 persen atau 40 persen, 60 persen untuk mengurangi kegiatan hari-hari di Pemda DKI. Tadi kami minta juga Kementerian lain juga bisa lakukan bersama WFH," jelas Heru.

Berikutnya, Heru menyatakan Pemprov DKI Jakarta telah melakukan sejumlah langkah lainnya untuk mengurangi polusi udara di Ibu Kota, seperti menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Heru menambahkan, sejak menjabat Pj Gubernur DKI Jakarta 17 Oktober 2022 lalu, dia telah menanam total sekitar 216 ribu pohon di berbagai wilayah DKI.

"Tadi juga diminta Bu Menteri LHK diperintahkan Pemda mengetatkan uji emisi dan aturan sudah ada, nanti kami tinggal ketatkan di titik tertentu bekerja sama dengan Dishub dan Polda Metro, dan KLHK," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Usulan Jokowi Kurangi Polusi Jabodetabek

Jakarta Juara Dunia Polusi Udara saat Diguyur Hujan Lebat
Kota lain yang mencapai kategori Tidak Sehat adalah Semarang dengan angka PM2.5 69,6 µg/m³ per pukul 08.00 WIB. Wilayah pengukuran lainnya masih masuk kategori hijau. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap penyebab buruknya kualitas udara di Jabodetabek. Bahkan, kualitas udara di DKI Jakarta sempat berada di peringkat terendah dunia.

"Pagi ini kita rapat terkait kualitas udara di Jabodetabek yang selama 1 pekan terakhir kualitas udara di Jabodetabek sangat-sangat buruk. Dan tanggal 12 Agustus 2023 yang kemarin kualitas udara di DKI Jakarta di angka 156 dengan keterangan tidak sehat," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka Jakarta, Senin (14/8/2023).

Dia menyampaikan buruknya kualitas udara di Jabodetabek salah satunya dikarenakan kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi. Penyebab lainnya, kata Jokowi, karena pembuangan emisi dari transportasi. Selain itu, aktivitas industri di wilayah Jabodetabek.

"Terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur," ucap dia.

Jokowi pun memberikan sejumlah instruksi kepada jajaran menteri. Untuk jangka pendek, dia meminta agar harus dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek lebih baik.

Jokowi meminta dilakukan rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek. Dia juga meminta jajaran menteri menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi, khususnya di Jabodetabek.

"Kemudian memperbanyak ruang terbuka hijau dan tentu saja ini memerlukan anggaran, siapkan anggaran," ujar Jokowi.

Infografis 10 Kota Dunia dengan Kualitas Udara yang Buruk akibat Polusi
Infografis 10 Kota Dunia dengan Kualitas Udara yang Buruk akibat Polusi
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya