Jokowi Jawab Kritik PDIP: Membangun Food Estate Tak Semudah yang Dibayangkan

Menurut Jokowi, penanaman pangan pertama biasanya kerap mengalami kegagalan.

oleh Muhammad AliLizsa Egeham diperbarui 18 Agu 2023, 16:42 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2023, 16:42 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Dok. Instagram @jokowi)
Presiden Jokowi. (Foto: Dok. Instagram @jokowi)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menanggapi kritik dari PDI Perjuangan (PDIP) tentang program food estate yang pengelolaannya di bawah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Jokowi menegaskan bahwa tak mudah membangun food estate atau lumbung pangan.

"Kalau supaya tahu, membangun food estate, membangun lumbung pangan itu tidak semudah yang Bapak/Ibu bayangkan," kata Jokowi di Gedung Parlemen Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Menurut dia, penanaman pangan pertama biasanya kerap mengalami kegagalan. Jokowi menyampaikan penanaman pangan baru bisa normal apabila sudah dilakukan sebanyak tujuh kali.

"Tanaman pertama biasanya gagal, nanam kedua masih paling-paling bisa berhasil 25 persen. Ketiga, baru biasanya keenam ketujuh itu baru pada kondisi normal. Jadi tidak semudah yang kita bayangkan," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa program food estate ditujukkan untuk mengantisipasi krisis pangan, yang saat ini dialami sejumlah negara. Jokowi menyebut beberapa negara saat ini kesulitan dalam mendapat stok gandum hingga beras.

"Wheat (atau) gandum, problem di semua negara. Yang makan gandum sekarang ini, masalah sekarang ini, problem. Harga juga naik drastis," tutur dia.

"Kedua, beras. Setelah India stop enggak ekspor lagi, semua yang makan beras semuanya ini masalah. Harga naik," sambung Jokowi.

Untuk itu, kata dia, pemerintah membuat program food estate sebagai cadangan pangan nasional. Jokowi menyampaikan apabila cadangan pangan nasional berlimpah, dapat diekspor ke negara-negara lain.

"Sehingga yang namanya lumbung pangan, food estate itu harus. Itu cadangan, baik cadangan strategis maupun nanti kalau melimpah betul, enggak apa-apa untuk ekspor karena negara lain membutuhkan," jelas Jokowi.

Dia mengakui bahwa tiga food estate yang dibangun oleh pemerintah belum berjalan dengan baik. Namun, Jokowi menekankan pemerintah harus berani mencoba, meski mengalami kegagalan.

"Problem-problem di lapangan itu tidak seperti semudah yang kita bayangkan. Jadi semuanya akan diperbaiki. Dan semuanya harus dievaluasi, dikoreksi, harus diulang. Kalau kita enggak berani, baru gagal pertama sudah mundur, sampai kapanpun lupakan," pungkas Jokowi.

 


Puan Nilai Terlalu Jauh

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menyatakan tudingan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menyebut program food estate sebagai kejahatan lingkungan masih terlalu jauh.

Menurutnya, perlu dicek ke lapangan langsung apakah proyek itu merupakan kejahatan lingkungan atau tidak.

"Masih terlalu jauh ya, kita lihat dulu bagaimana sebenarnya yang terjadi di lapangan. Untuk sampai ke situ kan kita perlu datang ke lapangan, dilihat dulu bagaimana dan sebagainya," kata Puan Maharani di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2023).

Ketua DPP PDIP ini akan melihat fungsi pengawasan kementerian terkait mengenai program lumbung pangan itu. Terpenting, kata Puan, kementerian tersebut dapat memastikan bahwa program food estate bisa diselesaikan sesuai harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau saya di DPR fungsi pengawasannya akan melihat dulu bagaimana kinerja kementerian terkait. Jadi seperti yang diharapkan Pak Jokowi, semua kementerian itu kan menyelesaikan program-program prioritasnya di semua kementeriannya," tutur Puan.

"Jadi saya berharap ya termasuk itu bisa diselesaikan sesuai dengan apa yang diharapkan presiden," pungkas Puan.

Infografis Jokowi Minta Menteri Setop Bicarakan Penundaan Pemilu 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jokowi Minta Menteri Setop Bicarakan Penundaan Pemilu 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya