Liputan6.com, Jakarta Rencana Presiden Prabowo Subianto mengevaluasi beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) mendapat dukungan dari banyak kalangan. Langkah ini akan memastikan proyek strategis nasional benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Tentu kami mendukung adanya evaluasi bahkan penghentian proyek-proyek strategis nasional di era Presiden Jokowi yang tidak berguna bagi masyarakat. Harap diingat ketika proyek pembangunan ditetapkan sebagai PSN banyak insentif dan kemudahan yang diberikan kepada pelaku usaha. Jika tidak berdampak ke masyarakat ya harus distop karena hanya menguntungkan pengusaha,” ujar Ketua Umum Gerbang Tani (GT) Idham Arsyad, Senin (20/1/2025).
Advertisement
Baca Juga
Untuk diketahui rencana Presiden Prabowo melakukan evaluasi sejumlah proyek strategis nasional disampaikan oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dalam seminar Pembangunan Indonesia 2025: Harapan dan Tantangan di Jakarta, Selasa (7/1). Menurut Dasco Presiden Prabowo akan mengevaluasi proyek strategis nasional yang berguna untuk masyarakat. Meskipun hal itu akan membuat sebagian pihak kurang happy, Prabowo bertekad melakukan proses evaluasi.
Advertisement
Idham mengatakan proyek strategis nasional mengharuskan adanya dukungan dan prioritas kuat dari pemerintah. Berbagai kebijakan disiapkan beserta anggaran besar dari APBN. “PSN ini diidealkan memberikan dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat maka diprioritas. Kalau fakta di lapangan ternyata tujuan tersebut tidak terealisasi maka sudah seharusnya ada evaluasi,” katanya.
Dia menyebut banyak PSN di era Jokowi yang menimbulkan persoalan karena memicu konflik agraria dan membuat warga lokal tergusur. Beberapa kasus PSN misalnya terjadi di kawasan Industri Rempang Eco-City, Kawasan Pantai Indo Kapuk (PIK) 2, Surabaya Waterfront City, hingga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido.
“Berdasarkan data dari Komnas HAM dalam rentang Januari-Agustus 2023 saja ada sekitar 692 aduan konflik agraria yang mayoritas dipicu PSN. Mayoritas yang diadukan adalah korporasi, pemerintah daerah, pemerintah pusat, badan usaha milik negara hingga oknum aparat,” ujar Dewan Pakar Konsorsium Agraria tersebut.
Harus Ada Evaluasi
Khusus untuk PIK 2, kata Idham, Presiden Prabowo harus benar-benar melakukan evaluasi menyeluruh. Sejauh ini PSN PIK 2 telah banyak memicu konflik lahan dengan warga di sepanjang pesisir wilayah Jakarta dan Tangerang. Apalagi belakangan ini muncul pagar laut tak bertuan sepanjang 30 kilometer yang mengganggu aktivitas nelayan Tangerang dan sekitarnya.
“Harus ada evaluasi dan penyelidikan khusus. Jangan-jangan munculnya pagar tak bertuan itu ada kaitannya dengan PSN yang bermasalah,” katanya.
Idham menegaskan negara memang memiliki hak menguasai negara (HMN) atas tanah dan sumber daya baik di darat, laut dan udara. Kendati demikian berdasarkan Pasal 33 UUD, HMN tersebut harus sepenuhnya diperuntukkan untuk kesejahteraan warga negara.
“Maka jika PSN hanya memunculkan masalah dan kesengsaraan bagi rakyat, maka sudah sepatutnya jika ada evaluasi menyeluruh, bahkan harus dihentikan karena sudah pasti itu hanya menguntungkan korporasi atau kelompok tertentu saja,” pungkasnya.
Advertisement