Terus Meningkat, Kemenag: 10 Tahun Lagi Jumlah Jemaah Haji Lansia Bisa Capai 70 Persen

Semangat tagline 'haji ramah lansia' diperkirakan akan terus berlaku pada penyelenggaraan haji di tahun-tahun berikutnya. Hal ini mengingat jumlah jemaah haji lansia yang semakin bertambah banyak.

oleh Nafiysul QodarLiputan6.com diperbarui 02 Sep 2023, 04:20 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2023, 04:20 WIB
Jemaah haji lanjut usia atau jemaah haji lansia asal Indonesia menjadi perhatian serius para Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Jemaah haji lanjut usia atau jemaah haji lansia asal Indonesia menjadi perhatian serius para Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah lansia dengan usia 65 tahun ke atas pada operasional haji 1444 H/2023 M jumlahnya sangat banyak, lebih dari 60 ribu jemaah. Karenanya, Kementerian Agama (Kemenag) mengusung tagline Haji Ramah Lansia.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief memperkirakan semangat haji ramah lansia akan terus berlaku, meski tagline penyelenggaraan haji bisa berubah di tahun mendatang. Pasalnya, secara statistik, jumlah jemaah haji lansia masih banyak, bahkan terus bertambah.

"Haji ramah lansia akan terus berlaku karena secara statistik jemaah lansia terus meningkat. Pada tahun 2030, 2035, 2045 adalah puncak menuanya generasi baby boomers," ujar Hilman di acara Evaluasi Kinerja Petugas PPIH Arab Saudi 2023, seperti dikutip dari laman Kemenag, Jumat (1/9/2023).

Kalau tahun ini persentase jemaah lansia sekitar 30%, Hilman memperkirakan dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, angkanya akan meningkat. Bahkan bisa jadi persentase jemaah lansia akan lebih dominan dengan perbandingan 60% : 40% atau 70% : 30%.

"Kami mendapat banyak pembelajaran dalam proses penyelenggaraan haji 2023. Ini akan menjadi bahan melakukan perbaikan. Ke depan, kita ingin memperkuat lini layanan kepada jemaah haji," ujarnya.

Sejumlah langkah disiapkan Ditjen PHU Kemenag untuk menghadapi tantangan ini, antara lain dengan memperkuat barisan petugas haji Indonesia, baik secara kualifikasi, fisik, usia, skema penempatan, dan lainnya.

Penyelengaraan ibadah haji 1444 H/2023 M memperlihatkan bahwa kesiapsiagaan petugas sangat penting dalam menghadapi beragam kemungkinan agar dapat memberikan pelayanan, pembinaan, dan pelindungan kepada jemaah secara optimal.

"Kita sedang siapkan simulasi baru untuk penyelenggaraan haji 2024. Kita akan siapkan petugas yang lebih matang secara kualifikasi, mental, knowledge, dan juga keterampilan," jelas Hilman.

 

Inovasi Petugas Haji 2023 Jadi Kebijakan Baru Tahun Depan

Kemenag
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Hilman Latief saat membuka Evaluasi Kinerja Petugas PPIH Arab Saudi di Bandungan, Semarang, Rabu (30/8/2023) malam. (Foto: Humas Kemenag)

Hilman juga mendapati sejumlah inisiasi dan inovasi petugas haji 2023 dalam melayani jemaah lansia. Saat itu, inovasi tersebut masih bersifat sebagai inisiatif petugas.

"Kita berharap ini menjadi bagian kebijakan kami ke depan. Tahun ini sudah mulai tergambar peta layanan yang harus dioptimalkan. Misalnya, menyiapkan bubur atau layanan katering yang lebih cocok dengan jemaah lansia," tandasnya.

Dirjen PHU mengapresiasi kinerja petugas haji 2023, baik tim Kementerian Agama, Tim Kementerian Kesehatan, TNI/Polri, Instansi terkait, serta perwakilan ormas Islam.

Direktur Bina Haji Arsad Hidayat menambahkan, Evaluasi Kinerja Petugas PPIH Arab Saudi akan mereview sistem rekrutmen petugas. Sejumlah kelemahan dalam seleksi petugas akan diperbaiki.

"Skema online dan terbuka akan tetap dipertahankan. Kita harapkan bisa mendapat petugas terbaik," sebutnya.

Evaluasi, kata Arsad, juga akan mereview pola bimbingan teknis petugas, penilaian kinerja, rencana reformulasi mekanisme pemberangkatan dan pemulangan petugas, serta analisa beban kerja dalam rangka peningkatan renumerasi petigas sesuai beban kerja nya.

"Jika penilaian kinerja meningkat, mudah-mudahan ada penyesuaian honor petugas haji," tandasnya.

Evaluasi kinerja ini diikuti 83 peserta, terdiro atas para Kepala Bidang Haji Kanwil Kemenag Provinsi, unsur pimpinan PPIH Arab Saudi 1444 H, Tim Kemenkes, perwakilan TNI/Polri, tim Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Evaluasi berlangsung tiga hari, 30 Agustus - 1 September 2023. 

Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya